Sebuah studi berskala besar yang dipublikasi di JAMA Cardiology mengungkap adanya kaitan kuat antara suhu rendah dan meningkatnya kasus serangan jantung.
Peneliti menemukan bahwa serangan jantung memang lebih sering terjadi pada kondisi cuaca dingin, angin kencang, minim cahaya matahari, serta tekanan atmosfer yang rendah.
Mengenai temuan dari studi tersebut, spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospital Agora, dr Gustaf David Sinaka Sitorus, SpJP, menegaskan bahwa cuaca dingin tidak secara langsung menyebabkan serangan jantung.
Namun, suhu rendah dapat menjadi pemicu trigger bagi individu yang sudah memiliki faktor risiko penyakit jantung.
"Tapi, memang serangan jantung, segala sesuatu yang membuat pasien tidak nyaman mungkin nggak tahan dengan dingin, nah tentunya bisa memicu. Terutama pada individu sudah memiliki faktor risiko," jelas dr Gustaf pada detikcom, Rabu (10/12/2025)
Ia menambahkan bahwa respons tiap orang terhadap cuaca bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu takut berlebihan untuk beraktivitas di suhu rendah.
"Nanti yang mau ke Puncak nggak jadi karena takut, nggak juga. Tiap orang pasti beda-beda," kata dia.
(sao/kna)