Ya, studi yang dilakukan peneliti dari Columbia University Medical Center, New York, mengungkapkan bahwa mereka yang menerapkan diet ala Mediterania ini lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stroke iskemik yang disebabkan oleh penggumpalan darah.
Diet ini sendiri merupakan sebuah istilah yang diambil dari kebiasaan cara makan orang-orang dari negara-negara di sekitar laut Mediterania. Pola makan ini meliputi bahan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, rempah-rempah, minyak zaitun, sayuran, kentang, pasta dan nasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Diet Ala Timur Tengah Ini Dianjurkan Bagi Pria dengan Disfungsi Ereksi
Meskipun demikian, studi ini masih terbatas dan belum bisa membuktikan hubungan sebab-akibat, "Tapi secara keseluruhan, ada bukti yang kuat bahwa berdasarkan studi ini diet Mediterania secara signifikan mengurangi risiko stroke," ungkap Dr Paul Wright, ketua neurologi di North Shore University Hospital, New York, seperti dikutip dari US News, Minggu (15/2/2015).
Studi yang dipimpin oleh ahli saraf dari Columbia University Medical Center, Dr Ayesha Sherzai, ini dilakukan dengan menganalisis data studi jangka panjang sekitar 104.000 guru di California yang berusia rata-rata 52 tahun.
Hasilnya, diet ini memiliki pengaruh positif untuk menurunkan risiko stroke yang diakibatkan oleh adanya gumpalan darah. Sementara pola makan ini tidak terlalu memberikan pengaruh signifikan pada risiko seseorang untuk mengalami stroke hemoragik.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat menurunkan risiko penyakit jantung, penurunan mental dan kematian.
Baca juga:Risiko Stroke Bisa Turun dengan Diet Ala Timur Tengah Ini
(ajg/up)











































