Disampaikan nutrisionis Jansen Ongko, MSc, RD kepada detikHealth baru-baru ini, asupan apapun yang bergizi jika pengolahannya tidak tepat dalam jangka panjang juga bisa menjadi berefek kurang baik. Ini berlaku juga untuk telur.
Khususnya bagi mereka yang mengidap diabetes, kolesterol tinggi atau penyakit jantung, Jansen menyarankan untuk tidak mengonsumsi telur lebih dari satu butir per hari. Sementara bagi mereka yang sehat, konsumsi sekitar 2-3 butir telur per hari masih boleh dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penyebab menurunnya manfaat sehat dari konsumsi telur adalah pengolahannya yang dengan cara digoreng. Jika proses penggorengan dilakukan dengan minyak yang telah terhidrogenerasi, maka hal tersebut dapat meningkatkan kolesterol tubuh.
"Maka dari itu sebenarnya lebih disarankan untuk mengonsumsi telur yang direbus. Jika memang ingin menggoreng, gunakan minyak yang lebih tahan dipanaskan ketika menggoreng telur, seperti minyak kelapa atau mentega asli," tutur Jansen.
Hindari juga kebiasaan mengonsumsi telur mentah karena berpotensi terkontaminasi bakteri Salmonella. Mengonsumsi telur yang sudah terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan efek samping seperti bisulan, diare, kram perut dan demam.
Baca juga: Sayuran Segar Vs Sayuran Beku, Mana yang Lebih Baik?
(ajg/vit)











































