Ada orang berpendapat bahwa diet yang baik membatasi asupan gula, tapi ada juga yang berpendapat bahwa lemak lah yang harus dihindari. Jadi mana yang benar? Sepasang dokter kembar identik Alexander dan Chris Van Tulleken berusaha menjawabnya dengan melakukan eksperimen.
Baca juga: Dokter: Anak dengan ADHD Baiknya Diberikan Diet Rendah Gula
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kembar identik seperti kita sangat berguna dalam sebuah eksperimen karena memiliki gen yang sama. Artinya bila ada perubahan apapun bisa dibilang ini karena murni faktor diet bukan genetik," kata dr Alexander.
"Saya tidak mengonsumsi karbohidrat, artinya bebas gula. Sementara itu Chris menjalankan diet ekstrem rendah lemak. Kami bebas mengonsumsi makanan sebanyak apapun... namun di luar aspek itu seluruh kehidupan kami, termasuk tingkat olahraga, disamakan sehingga bila ada perubahan berarti karena diet," lanjut dr Alexander.
Hasilnya tidak ada yang lebih baik dari diet gula vs diet lemak. Foto: BBC |
Hasilnya dr Alexander dan dr Chris memang bisa menurunkan berat badan, namun secara keseluruhan keduanya dalam kondisi tidak fit. Dengan diet bebas gula dr Alexander tidak bisa mengonsumsi buah dan sayur sehingga kerap mengalami masalah konstipasi serta sulit fokus. Sementara itu dr Chris yang diet rendah lemak ekstrem tubuhnya kerap merasa kelaparan tidak pernah kenyang.
"Jadi diet apapun yang mengeliminasi gula atau lemak akan sangat tidak enak, sulit dilakukan, dan kemungkinan besar juga buruk untuk kesehatan Anda," kata dr Alexander.
Baca juga: Bulletproof Diet: Langsing dengan Makan Lemak Plus Minum Kopi Mentega (fds/up)












































Hasilnya tidak ada yang lebih baik dari diet gula vs diet lemak. Foto: BBC