Empat tahun lalu, beratnya mencapai 70 kilogram. Wanita berdarah Melayu ini sempat tinggal di Dubai dan bekerja sebagai pramugari di salah satu maskapai Timur Tengah.
"Saat itu berat badanku naik. Karena lifestyle-ku sangat tidak sehat, aku suka banget makan, terus waktu kerja yang tidak beraturan yang akhirnya menjadi faktor aku gemuk," cerita Dana kepada detikHealth di Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika akhirnya ia kembali ke Singapura, ia berniat tak ada lagi alasan untuk tidak diet. Proses menurunkan berat badannya ia akui cukup ketat.
"Aku nggak makan karbo. Jadi nggak ada nasi, roti, pasta, semua nggak ada. Aku cuma makan dada ayam, mie soumen, dan sayuran kukus," kata wanita berkulit eksotis ini.
Selain itu, ia juga sama sekali tidak menggunakan gula atau garam dalam makanan dan minumannya tiap hari. Baginya, gula dapat menambah lemak dan garam juga berbahaya bagi tubuh.
"Aku juga workout enam kali seminggu. Aku gym dan lari, aku bangun jam 5 pagi dan aku lari," imbuh dia.
Selama lebih dari 6 bulan ia menjalani gaya hidup barunya tersebut, hasilnya ia sukses menurunkan berat badannya hingga 20 kg. Prosesnya ia sebut sangat berat karena tantangan terbesar adalah menahan untuk tidak sembarangan makan.
Transformasi Dana dari 70 kg menjadi 50 kg Foto: Dana Safia/dok. pribadi |
Kini berbobot 50 kilogram dengan badan semampai dan ramping, Dana mengaku lebih percaya diri.
Berkat kesuksesannya, ia juga berhasil menyabet mahkota dalam ajang kecantikan Royalize International 2015 dan tahun ini memenangkan kategori #GOALS Award (Below 40 Years Old) di ajang Fitness Best Asia Award 2018.
Dana saat memenangkan #GOALS Award di Empirica, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018) Foto: Dana Safia/dok. pribadi |
"Alhamdulillah ini berkah ya, aku udah moving forward, aku bener-bener bahagia dan aku harap aku bisa menginspirasi yang lain supaya bener-bener mengubah gaya hidup mereka jadi lebih sehat dan bugar," ujar Dana.
Dana menyarankan bahwa jika ingin berdiet, maka lakukan dengan cara sehat. Karena ia tak memercayai gunanya pil atau krim pelangsing, menurutnya tak ada jalan pintas dalam gaya hidup sehat.
Ditambah lagi, baginya kini orang terlalu banyak alasan untuk menjalani hidup sehat, seperti kesibukan bekerja, jika ia berkaca dari pengalaman pribadinya.
"Tapi aku kasih tahu ya, healthy foos is within your reach. Di mana ada kentang goreng, di situ juga ada sayuran dan buah-buahan. So grab that one. Hidup itu penuh pilihan, jadi kalau kamu memilih untuk hidup sehat ya jangan setengah-setengah," tegas Dana.












































Transformasi Dana dari 70 kg menjadi 50 kg Foto: Dana Safia/dok. pribadi
Dana saat memenangkan #GOALS Award di Empirica, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018) Foto: Dana Safia/dok. pribadi