"Jadi grogi," kata salah seorang ODGJ sambil melihat ke arah reporter yang meliput jalannya pemungutan suara pada Rabu (17/4/2019).
Para ODGJ terlihat serius mendengarkan arahan petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) sebelum nyoblos. ODGJ juga sesekali bertanya langsung pada petugas, pendamping, atau dokter yang berada di lokasi pemungutan suara. Para ODGJ bisa memberikan suaranya di TPS 01 yang terletak di Instalasi Rehabilitasi Psikososial.
Menjelang pemungutan suara, seorang pendamping tampak mengantar seorang ODGJ kembali ke ruang rawat inapnya. ODGJ tersebut urung memberikan suaranya setelah sebelumnya terlihat aktif bertanya. ODGJ yang identitasnya tidak disebutkan tersebut hanya menyatakan penyesalannya karena nggak jadi nyoblos.
"Iya nggak nyoblos, deg-degan jadi grogi," ujarnya sambil berlalu.
Kebanyakan pemilih memang langsung diantar petugas rumah sakit kembali ke ruang rawat inapnya. Namun beberapa ODGJ memilih tetap di TPS hingga proses pemungutan suara selesai. Salah satu ODGJ yang sempat ngobrol dengan detikcom mengatakan tahu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang menjadi kontestan Pemilu.
"Tahu ada 2, tapi yang di kertas satu lagi nggak kenal. Nyoblosnya di sini aja," kata ODGJ yang ternyata berasal dari Cirebon.
ODGJ yang berusia 36 tahun tersebut mengatakan mendapat 2 kertas suara, yang berisi paslon Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPD-RI. Dirinya tetap menusuk kedua kertas suara meski tak kenal calon yang maju menjadi anggota DPD RI. ODGJ yang telah menjalani perawatan selama 20 hari tersebut mengatakan senang bisa memberikan hak suaranya tahun ini.
Tonton video Tak Mau Kalah, Orang Gangguan Jiwa di Bogor Juga Nyoblos:
(up/up)