Belakangan, media sosial TikTok diramaikan dengan Center of Gravity Challenge. Tantangan viral ini ingin membuktikan bahwa pria dan wanita punya center of gravity yang berbeda.
Tantangan ini dilakukan berpasangan pria dan wanita. Masing-masing memulainya dengan posisi badan menghadap ke bawah, bertumpu pada lutut dan kedua siku.
Berikutnya, dengan cepat masing-masing memindahkan tangan ke belakang punggung. Di sebagian besar video yang diunggah, pria gagal mempertahankan posisinya, dan wanita selalu menang.
Diyakini, ini karena pria dan wanita punya center of gravity yang berbeda. Tapi benarkah demikian?
Ahli psikometri dari Pacific Neuroscience Institute di Providence Saint John's Health Center, Ryan Glatt, menjelaskan bahwa anggapan ini ada benarnya. Pada posisi awal, tumpuan berat badan terdistribusi antara siku dan lutut.
"Saat siku diangkat, pusat massa akan sangat bergantung pada lutut dan pinggang," jelasnya, dikutip dari Shape.
Bagi wanita yang umumnya punya center of gravity di area tersebut, perpindahan ini tidak menjadi masalah. Namun bagi seseorang yang distribusi berat badannya lebih merata, umumnya pada pria, maka keseimbangan akan terganggu.
Penjelasan lain disampaikan oleh Rajiv Ranganathan, Ph.D, profesor kinesiologi dari Michigan State University. Dalam beberapa video yang diamatinya, perbedaan antara pria dan wanita tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh anatomi.
Menurut Dr Ranganathan, wanita lebih banyak memenangkan challenge ini karena sesaat sebelum mengangkat lengan, mereka tampak menarik badannya sedikit ke belakang.
"Ini akan menjaga center of gravity relatif dekat dengan lutut dan karenanya lebih mudah untuk menjaga keseimbangan meski siku diangkat," jelasnya.
Bagaimana dengan para pria yang selalu kalah? Menurut Ranganathan, para pria di berbagai video tampak masih berada pada posisi push-up ketika sikunya diangkat sehingga posisinya njomplang di akhir challenge.
Simak Video " Kemenkes Buka Suara Usai Viral Pasien Gagal Ginjal Akut Dipaksa Pulang dari RS"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)