Sekitar 90 persen stroke dapat dicegah melalui pengendalian faktor risikonya. Salah satunya adalah dengan rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga.
Dr dr Pricilla Yani Gunawan, SpN, Subsp ENK(K), neurolog dari Siloam Hospital mengatakan mereka yang rutin berolahraga akan membuat pembuluh darah lebih elastis dan menurunkan risiko adanya sumbatan.
"Tapi bukan berarti kalau saya olahraga, saya akan terhindar (dari stroke). Nggak, karena (risiko stroke) multifaktor," kata dr Pricilla kepada wartawan di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/10/2025).
Menurut dr Pricilla, tekanan darah yang tinggi memang menjadi salah satu risiko terbesar dari datangnya serangan stroke. Lalu, ada gula darah yang tidak terkontrol dan kolesterol tinggi.
"Kalau bicara stroke tidak hanya satu faktor ya, agak-agak sulit kita menyalahkan oh ini karena ini saya, pasti karnea ini saya. karena itu multifaktorial. tapi yang sudah kami identifikasi, faktor2 besarnya itu tadi tekanan darah, gula darah, kolesterol.
"Jadi semua faktor risko harus satu persatu kita identifikasi dan kita obati, kalau kita cuman ngambil satu 'oh yang penting saya olahraga tapi tensi tinggi saya biarkan ya tetep aja, faktor risikonya tetap ada," katanya.
(dpy/kna)