Menkes Ajak Lari ASN Buncit, Dokter Lebih Sarankan Olahraga Ini

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti masih adanya aparatur sipil negara (ASN), khususnya di lingkungan Kemenkes yang memiliki perut buncit atau obesitas sentral.

Oleh karena itu, Menkes meminta para ASN untuk melakukan olahraga lari. Padahal, olahraga lari termasuk olahraga high impact dan untuk orang berperut buncit lebih berisiko menyebabkan masalah di sendi karena tumpuan menjadi lebih berat.

Spesialis ortopedi dr Langga Sintong, SpOT(K) dari Siloam Hospitals Mampang menyarankan untuk para ASN yang termasuk buncit untuk memulainya dengan olahraga low impact.

"Sebaiknya low impact exercise untuk cardio, seperti sepeda dan berenang. Sama latihan otot, dengan tujuan dengan menaikkan massa otot, agar membantu membakar kalori," kata dr Langga saat dihubungi detikcom, Kamis (13/11/2025).

Namun, bukan berarti olahraga lari tidak boleh dilakukan oleh mereka yang memiliki perut buncit. Menurut dr Langga, ini harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.

"Tapi kondisi orang berbeda-beda, tidak bisa disamakan. Bisa start dari olahraga jalan atau yang low impact, yang sudah terbiasa, bisa juga olahraga lari," katanya.

Ajakan Menkes untuk mendorong gaya hidup aktif bukan tanpa alasan. Pasalnya, melalui hasil cek kesehatan gratis (CKG) masih banyak ditemukan para pria dewasa di usia produktif malas gerak dan obesitas.

Dirinya juga mengajak masyarakat untuk terus hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai tindakan preventif.

"Gampang kok hidup sehat itu seperti tadi saya sampaikan, makannya diatur, tidurnya diatur, pikirannya positif terus, dan juga enggak boleh berhenti bergerak atau olahraga," kata Menkes.