Pesepak bola Lionel Messi memang tidak tampil sebagai atlet dengan tubuh kekar. Namun, ia mampu bertahan di level tertinggi sepak bola dunia selama lebih dari dua dekade.
Ketika Messi menjalani Tur GOAT (Greatest of All Time) ke India dengan agenda yang padat. Banyak publik yang terpukau dengan tubuhnya yang prima.
Para penggemar mulai penasaran dengan rahasia kebugarannya. Jawabannya bukan semata genetika, melainkan disiplin yang tinggi dalam menjaga gaya hidup.
Seiring bertambahnya usia, Messi melakukan penyesuaian besar pada pola makan, latihan, hingga pemulihan. Langkah ini disebut berperan penting dalam melindungi tubuhnya dari cedera dan menjaga ketajaman performa di lapangan.
Pola Makan Jadi Penentu
Di awal karier, Messi mengaku tidak terlalu memikirkan asupan makanan. Camilan manis, minuman bersoda, pizza, hingga daging merah kerap menjadi menu sehari-hari.
Namun, seiring waktu, tubuhnya mulai memberi sinyal. Dikutip dari Times of India, ia beberapa kali mengalami mual bahkan muntah saat pertandingan.
Peringatan itu datang sekitar 2014, saat Messi mulai bekerja sama dengan ahli nutrisi asal Italia, Giuliano Poser. Fokusnya sederhana, yakni menekan peradangan dan mempercepat pemulihan otot.
Messi pun menyadari, makanan yang masih 'aman' di usia 18 tahun tidak lagi cocok saat ia memasuki akhir 20-an. Perubahan ini menjadi fondasi kebugaran jangka panjangnya.
(sao/naf)