Dilema 'Ngepush Vs Jantung Kolaps', Ini Kata Peraih Emas SEA Games Odekta Naibaho

Dilema 'Ngepush Vs Jantung Kolaps', Ini Kata Peraih Emas SEA Games Odekta Naibaho

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Minggu, 21 Des 2025 05:02 WIB
Dilema Ngepush Vs Jantung Kolaps, Ini Kata Peraih Emas SEA Games Odekta Naibaho
Odekta Naibaho (Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta -

Tren lari jarak jauh makin digemari terutama di kalangan anak muda. Slogan 'push your limit' kerap digaungkan sebagai motivasi untuk terus meningkatkan performa.

Namun di balik semangat tersebut, muncul dilema: sampai sejauh mana batas tubuh boleh dipaksa?

Saat ditanya mengenai hal ini, pelari nasional yang baru-baru ini menyabet emas di SEA Games Thailand 2025, Odekta Elvina Naibaho mengatakan bahwa 'push your limit' sebenarnya hanya cocok untuk para atlet, bukan pelari rekreasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Push your limit itu saya kira itu cocok buat atlet, buat yang pemula itu kurang saya kira. Karena mereka kan masih memulai," kata Odekta usai acara detikPagi, Kamis (18/12/2025).

Bukan tanpa alasan, menurut Odekta para pelari pemula memang tidak bisa langsung memaksakan untuk mendapatkan pace kecil. Padahal, ini harus diseuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau di-push yang ada kolaps. Jadi kenali lah apa tujuan kamu berlari. Apakah buat sehat? Apakah buat gengsian? Untuk pengakuan validasi kah?" tegas Odekta.

Beradu saling cepat untuk para pelari pemula, menurut Odekta memiliki risiko yang cukup besar, sehingga dirinya mendorong untuk berlari demi kesehatan dan umur panjang.

"Lari itu bukan untuk nunjukin validasi buat orang lain. Buat kesehatan, bisa hidup lebih lama lagi, hidup lebih sehat. Itu mindset yang harus diubah," katanya.

"Jangan karena nge-push waktu, setiap lomba harus PB (personal best, red). Nggak bisa, kita pun ada up and down-nya," sambungnya.




(dpy/up)

Berita Terkait