Pesta kembang api maupun petasan tidak pernah absen dari setiap perayaan tahun baru. Boleh-boleh saja larut dalam kemeriahan tersebut, tetapi hati-hati. Ada beberapa risiko yang wajib diwaspadai.
Salah satunya ledakan kembang api maupun petasan, yang bisa memicu cedera sistem pendengaran. Peringatan tentang hal itu disampaikan oleh praktisi kesehatan dari RS Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dr Mahatma T. Bawono, SpTHT-KL, MSc.
"Telinga akan berdenging. Biasanya disebut trauma akustik, atau trauma karena dentuman suara yang keras. Efeknya dapat membuat trauma pada gendang telinga," kata dokter yang akrab disapa dr Boni ini, Rabu (31/12/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara lain, menurut dr Boni adalah dengan menjauhi sumber suara. Semakin jauh dari sumber suara, intensitas suara akan semakin rendah sehingga risiko cedera gendang telinga berkurang. Jika tetap harus menutup telinga, bisa menggunakan kain atau cukup dengan tangan.
"Trauma gendang telinga biasanya ditandai dengan pendarahan dan muncul darah dari telinga. Jika hal itu terjadi harus segera pergi ke deokter agar kerusakan tidak semakin parah," saran dr Boni.
Sedangkan untuk percikan kembang api sendiri, dr Gitalisa Andayani, SpM(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan untuk mewaspadai serpihan-serpihannya. Jika mengenai mata, kornea bisa mengalami luka bakar.
"Untuk kembang api sendiri tidak ada masalah, Kecuali pada orang-orang yang terkena epilepsi. Akan terjadi flashing light jika melihat permainan lampu yang berpendar dengan cepat," kata dr Gita.
(up/up)











































