Liberia merupakan salah satu negara yang paling merasakan dampak wabah virus Ebola di samping Sierra Leone dan sejumlah negara di Afrika Barat lainnya. Namun akhirnya Sabtu lalu negara ini dinyatakan terbebas dari virus mematikan tersebut.
Dalam kurun satu tahun terakhir, Ebola telah membunuh lebih dari 4.700 warga Liberia. Akan tetapi seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (13/5/2015), WHO akhirnya menyatakan Liberia terbebas dari Ebola tepat 42 hari setelah orang terakhir yang dinyatakan terserang virus Ebola di negara ini meninggal dan dikuburkan.
Untuk merayakannya, warga Liberia, khususnya di ibukota Monrovia pun menggelar festival dan pesta di jalanan kota tersebut. Bahkan pemerintah menyatakan hari Senin kemarin (11/5) sebagai hari libur nasional sehingga para pelajar dan pekerja bisa ambil bagian dalam perayaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di jalanan, para warga pun membawa berbagai poster untuk menunjukkan rasa syukur mereka. Poster-poster ini bertuliskan 'Thank God for Saving Us from Ebola', 'We Are Now Free from Ebola' atau 'We are the Winner'. Ada juga yang mengecat badan mereka dengan tulisan 'Good Bye Ebola'. Sembari membawa poster tersebut, mereka berdansa dengan tarian dan musik tradisional.
Tak hanya warga, orang-orang yang pernah bekerja di Ebola Treatment Units maupun mereka yang berhasil sembuh dari Ebola juga ikut turun ke jalan. Mereka memberikan testimoni singkat tentang perjuangan mereka selama berlangsungnya wabah, yang kini berbuah manis.
Kendati demikian, WHO memperingatkan bahwa wabah ini bisa saja terjadi kembali karena negara tetangga mereka, Guinea dan Sierra Leone masih terdampak. Apalagi jika ada warga dari kedua negara mengungsi ke negara mereka.
Baca juga: Sudah Hilang, Penyakit Infeksi Bisa Kembali Mewabah Gara-gara Hal Ini
Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf juga ikut merayakan prestasi ini dan mengucapkan banyak terima kasih kepada warganya yang bahu-membahu menghilangkan virus itu dari negara mereka.
"Kita patut berbangga, namun perjuangan belum berakhir. Tantangan yang kita hadapi sekarang adalah memastikan bahwa kita bertahan di angka 0," tekadnya.
(lll/up)











































