Dianggap Tak Orisinil, Ini Tanggapan Penemu Tusuk Gigi Pendeteksi Boraks

Dianggap Tak Orisinil, Ini Tanggapan Penemu Tusuk Gigi Pendeteksi Boraks

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 13 Mei 2015 11:51 WIB
Dianggap Tak Orisinil, Ini Tanggapan Penemu Tusuk Gigi Pendeteksi Boraks
Jakarta -

Sejumlah komentar miring muncul saat dua peneliti muda mengeluhkan munculnya tiruan stick pendeteksi boraks buatannya. Beberapa orang menganggap temuan ini tidak benar-benar baru karena kurkumin sudah lama dipakai untuk mendeteksi boraks.

Kurkumin yang terkandung dalam kunyit memang digunakan sebagai pereaksi untuk boraks. Senyawa ini bereaksi dengan bahan-bahan yang sifatnya basa, dan salah satunya adalah boraks. Prinsip ini jugalah yang diterapkan pada rapid testkit dalam uji laboratorium.

Dua peneliti muda dari SMA Negeri 3 Semarang, Luthfia Adila dan Dayu Laras Wening merancang satu metode yang lebih praktis dan murah dibanding rapid testkit standar. Lewat penelitian awal selama 6 bulan dan proses penyempurnaan selama 1 tahun, lahirlah SIBODEC (Stick Of Borax Detector).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berinovasi dengan mengaplikasikannya ke tusuk gigi," jelas Adila saat dihubungi detikHealth, Rabu (13/5/2015).

Baca juga: Dua Penemuan Ini Mampu Cek Kandungan Boraks Pada Makanan

Alat baru ini dinilai jauh lebih murah dibandingkan rapid testkit pendeteksi boraks yang harganya ratusan ribu rupiah. Cara pemakaiannya pun praktis, tinggal ditusuk lalu dilihat perubahan warnanya. Tidak perlu repot mencampur bahan-bahan dan mencelupkannya ke tabung reaksi.

Adila dan rekannya Wening juga menambahkan pereaksi tertentu agar alat tersebut lebih efektif mendeteksi boraks. Hanya saja karena alat tersebut akan dipatenkan, Adila belum berkenan membocorkan jenis bahan pereaksi yang ditambahkan dalam tusuk giginya.

Soal paten ini pun, Adila mengaku sulit mengurus proses pendaftarannya. Selain karena belum paham betul prosedurnya, sebagai siswi kelas tiga SMA pada waktu itu dirinya juga terlalu sibuk mempersiapkan ujian sehingga tidak sempat memikirkan paten.

Lewat karya inovatif ini, Adila dan Wening pernah mengharumkan nama Indonesia dalam International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014. Di ajang tersebut, keduanya meraih medali emas. Dan sekarang, namanya dicatut untuk menjual 'SIBODEC' tiruan.

(up/vit)

Berita Terkait