MERS Mewabah, Broadcast Hoax Juga Banyak Beredar di Seoul

MERS Mewabah, Broadcast Hoax Juga Banyak Beredar di Seoul

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jumat, 05 Jun 2015 17:19 WIB
MERS Mewabah, Broadcast Hoax Juga Banyak Beredar di Seoul
Jakarta -

Di tengah mewabahnya MERS (Middle East Respiratory Syndrome), broadcast message atau pesan berantai beredar di kalangan warga Seoul, Korea Selatan. Lewat media sosial, warga saling berbagi informasi. Valid atau tidak, urusan belakangan.

Media sosial di Korea Selatan belakangan ini marak oleh pesan berantai tentang MERS. Mengatasnamakan dokter atau pakar kesehatan yang tidak jelas identitasnya, pesan-pesan tersebut menginformasikan beragam hal mulai dari daftar rumah sakit yang terdampak hingga cara mencegah penularan MERS.

Dikutip dari Koreanherald, Jumat (5/6/2015), maraknya pesan berantai disebut mewakili level ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Selama ini, pemerintah selalu menganjurkan warga Korea Selatan untuk tetap tenang karena penularan terjadi hanya di lingkungan rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Infografis: Perjalanan MERS-CoV di Korsel, Wabah Terbesar di Luar Arab Saudi

Terbaru, sebuah situs internet memuat informasi tentang nama dan lokasi 14 rumah sakit yang merawat pasien MERS. Informasi berjudul 'MERS proliferation map' itu muncul saat semua orang penasaran tentang identitas rumah sakit yang memang masih simpang siur.

Awal pekan silam, sebuah pesan berantai menganjurkan warga untuk mengoleskan vaselin (lemak) ke hidung. Cara ini dipercaya bisa mencegah penularan virus korona penyebab MERS. Informasi ini dengan cepat dibantah oleh dokter, namun apa lacur pesan berantai terlanjur menyebar.

Bahkan di Gangnam yang merupakan permukiman penduduk kalangan menengah ke atas, pesan berantai yang tidak jelas kebenarannya juga merebak. Para orang tua saling menyebarkan pesan berantai tentang pasien terduga MERS dan nama rumah sakit yang merawatnya, meski sebagian besar cuma rumor.

Kepolisian Busan pada Kamis bahkan dilaporkan menangkap pria 34 tahun dengan dugaan menyebarkan rumor yang tidak jelas kebenarannya. "Rumor-rumor tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi sebagian besar berlebihan. Bisa dipahami karena warga panik dan tidak punya informasi," kata seorang dokter, Yoon Choon-shik.

Baca juga: Wabah MERS di Korea Selatan Berlanjut, Korban Tewas Menjadi 4 Orang

(up/up)

Berita Terkait