"Obat-obatan (domperidone atau metoclopramide) bisa dipakai untuk meningkatkan produksi ASI, karena bekerja meningkatkan sekresi prolaktin. Tapi, obat-obatan ini tidak bisa digunakan secara rutin," jelas dr Meta Hanindita, SpA dari RSU Dr Soetomo Surabaya dalam keterangannya kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Sabtu (15/8/2015).
Menurut dr Meta, obat-obatan tersebut berguna untuk memperbanyak ASI jika ibu sudah memerah ASI atau menyusui secara teratur dan efektif. "Jika ASI tidak dikeluarkan secara teratur dan efektif, percuma juga, obat-obatan tadi nggak bakal efektif," imbuh dr Meta sembari mengingatkan jangan minum obat tersebut tanpa resep dan konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan dr Meta, selama ini dikenal lactogogue yang merupakan makanan, minuman atau tumbuh-tumbuhan khusus yang dipercayai dapat meningkatkan produksi ASI. dr Meta berujar lactogogue tidak bekerja seperti obat, tapi lebih ke menambah percaya diri si ibu dan menimbulkan rasa rileks.
Produksi ASI sendiri sebenarnya sama dengan yang dikeluarkan. Jadi semakin sering dan banyak ASI dalam payudara dikosongkan, baik dengan cara disusukan atau diperah, semakin banyak juga ASI yang diproduksi.
"Nah, kalau merasa sudah melakukan segalanya tapi ASI kok belum sebanyak yang kita harapkan, coba cek dulu. Pertama, perlekatan dan posisi bayi saat menyusu. Posisi dan perlekatan bayi saat menyusu sangat berpengaruh terhadap pengosongan efektif payudara," tutur dr Meta.
Baca juga: Pekerjaan Padat, Ini Trik Rosi Dapat ASI Perah 450 Ml Tiap Hari di Kantor
dr Meta menjelaskan jika posisi dan perlekatan bayi sudah benar, maka pengosongan payudara pasti efektif. Jika perlekatan sudah benar, cek juga waktu pengeluaran ASI. Idealnya ASI dikeluarkan 3-4 jam sekali atau kapanpun bayi meminta.
"Setelah itu coba cek kenaikan berat badan anak, jika baik seharusnya ibu tak perlu khawatir ASInya kurang karena kebutuhan ASI setiap anak berbeda," ujar dr Meta memberikan saran.
Baca juga: ASI Seret Saat Menstruasi? Jangan Khawatir, Bisa Disiasati Kok
(vit/vit)











































