Mack mengisahkan jika ia memang tidak peduli apa jenis kelamin anak pertamanya. Saat lahir, dokter memberi tahu Mack bahwa bayinya berjenis kelamin laki-laki. Namun, saat si anak yang disebut Mack dengan inisial M berusia 4 tahun, ia mengatakn dirinya adalah anak perempuan.
"Saya berusaha meyakinkan bahwa dia anak lelaki yang istimewa yang suka pada boneka atau karakter putri. Tapi M tetap tak bisa menerimanya, bahkan ia menyalahkan penisnya yang membuat ia terlahir sebagai anak laki-laki dan meminta saya memasukkannya kembali ke dalam perut," tutur Mack dalam blognya gendermama dan dikutip pada Senin (24/8/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Danielle, Wanita Cantik yang Dulunya Adalah Seorang Tentara Pria
Tapi nyatanya, M tak sedang mengalami fase itu. Sebagai orang tua, Mack dan suaminya berusaha mendukung putranya itu untuk menjadi dirinya sendiri di mana kondisi tersebut membuat M nyaman. Belum lagi, jika selama ini Mack meyakinkan M yang kini sudah berusa 7 tahun bahwa dirinya adalah anak lelaki tulen, bocah itu justru makin sedih.
"Saya berharap dia bisa menjadi anak seperti yang dimaui umumnya orang tua yaitu anak yang bisa tumbuh dengan kepercayaan diri tinggi dan mencintai kehidupannya. Untuk itu, saya mendukung ketika M memutuskan menjadi anak perempuan," imbuh Mack.
Dukungan juga tak akan berhenti diberikan oleh Mack dan suaminya karena ia tahu anak transgender rentan mengalami depresi dan kecemasan jika tak mendapat dukungan dari lingkungan sekitar. Saat beranjak remaja, tak ada dukungan juga membuat mereka rentan depresi dan bunuh diri.
"Saya tidak ingin kehilangan anak saya. Maka dari itu, saya selalu mendukungnya dan membiarkan M tahu bahwa ia disayangi dan dicintai. Saya juga berusaha membuat M merasakan apa yang sering ia katakan yaitu bisa menjadi diri sendiri," tutup Mack.
Baca juga: Bocah-bocah Transgender, Berusaha Ubah Jenis Kelaminnya di Usia Belia
(rdn/up)











































