Dr dr Yuda Taruna, SpS dari Universitas Katholik Atmajaya Jakarta menyebut kedua faktor tersebut sebagai faktor risiko Alzheimer yang tidak bisa diubah. Gen diwariskan dari orang tua, sementara tidak seorangpun bisa memilih siapa orang tuanya. Begitupun usia, pada saatnya semua orang akan menjadi tua.
"Gen dan usia termasuk faktor yang tidak bisa diubah, dan itu hanya sepertiga. Selebihnya adalah faktor-faktor yang bisa diubah, jadi Alzheimer tetap bisa dicegah," kata dr Yuda, dalam peluncuran novel 'Still Alice' di Gramedia Matraman, Rabu (16/9/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Peneliti Inggris Bilang Alzheimer Bisa Menular, Benarkah?
Faktor yang bisa diubah, menurut dr Yuda antara lain gaya hidup. Pola makan yang tinggi kolesterol, kebiasaan merokok, dan kurang olahraga, disebut oleh dr Yuda merupakan faktor risiko Alzheimer yang bisa dihindari.
DY Suharya dari Alzheimer Indonesia menyebut saat ini ada sekitar 1,2 juta penduduk Indonesia yang mengidap Alzheimer. Pada setiap satu pengidap Alzheimer, dampaknya akan dirasakan juga oleh 10 orang lain di sekitarnya, termasuk keluarga.
"Orang tinggal dengan Alzheimer bisa meninggal lebih dulu (dari pasien Alzheimer), karena stres," kata DY yang berpengalaman ibu kandungnya sudah bertahun-tahun mengidap Alzheimer.
Baca juga: Tak Mau Kena Alzheimer? Jangan Gemuk-gemuk di Usia 50-an
(up/ajg)











































