Dijelaskan Dr dr Samuel Oetoro,MS, SpGK, makan sehat dilakukan dengan menerapkan prinsip 4J yaitu Jumlah, Jadwal, Jenis, dan Jurus Masak. Jumlah makanan yang diasup harus seimbang dengan makanan yang dibakar menjadi energi. Artinya, anak harus berolahraga, karena jika tidak seimbang akan kegemukan.
"Nah, jadwal makan minimal tiga kali sehari, pada anak diselingi 2 kali snack time dengan snack yang sehat misalnya olahan buah," kata dr Samuel di sela-sela Diskusi Cerdas Frisian Flag Indonesia 'Tantangan Pola Asuh Orang Tua Millenial' di Djakarta Theatre, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta, Selasa (15/12/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mungkinkah Mendesain 'Bayi Super' Lewat Modifikasi Genetik?
Untuk jurus masak, baiknya hindari cara menggoreng dan mulai ganti mengolah makanan dengan cara dibakar, direbus, atau dikukus. dr Samuel mengingatkan, gunakan bahan makanan yang alami dan segar.
"Lalu berpikir sehat caranya dengan jangan bikin anak stres. Jangan terlalu menuntut anak sehingga anak merasa bahagia. Istirahat sehat, untuk anak minimal tidur 8-10 jam sehari karena anak masih butuh growth hormone," lanjut dokter berkacamata ini.
Sedangkan untuk aktivitas sehat, sudah sepatutnya orang tua memberi contoh dan menemani anak untuk olahraga. Dan ingat jika anak lebih senang melakukan olahraga yang bermain seperti bersepeda, main bola, atau badminton. Guna menciptakan lingkungan yang sehat, salah satunya cipatakan lingkungan bagi anak yang bebas dari asap rokok.
"Melakukan 5S bisa mudah kalau ada motivasi orang tuanya misalnya ingin tetap sehat di usia tua dan mereka mau anak-anaknya bisa tetap bugar ke depannya," kata dr Samuel.
Baca juga: Jangan Cuma Asal Kenyang, Begini Syarat Sarapan yang Sehat
(rdn/vit)











































