Lakukan Mono Meals, Perempuan Ini Klaim Bisa Turunkan Bobot 20 Kg

Langsing dengan Mono Meals

Lakukan Mono Meals, Perempuan Ini Klaim Bisa Turunkan Bobot 20 Kg

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 31 Des 2015 09:35 WIB
Lakukan Mono Meals, Perempuan Ini Klaim Bisa Turunkan Bobot 20 Kg
Foto: instagram freele
Jakarta - Ketika bobot dirasa berlebihan, aneka cara menurunkan berat badan pun dilirik. Seperti perempuan ini yang melakukan mono meals.

Mono meals disebut juga monotrophic meals. Merupakan kegiatan makan satu jenis makanan pada satu waktu. Misalnya hanya makan jeruk, hanya makan anggur atau hanya makan semangka. Jika satu jenis makanan ini dimakan dalam satu periode tertentu maka disebut sebagai monotrophic atau mono diet.

Seorang perempuan yang dikenal bernama Freelee meyakini makan satu jenis makanan dalam jumlah besar di satu waktu merupakan kunci untuk mendapatkan tubuh ramping. Dia menuturkan pengalamannya makan sekitar 2 kg kentang dan hasilnya ukuran bajunya tetap di angka 8. Demikian dikutip dari Daily Mail, Kamis (31/12/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, peremouan 35 tahun itu mengklaim bobotnya turun dari sekitar 70 kg menjadi 50 kg karena dirinya makan sampai dengan 51 buah pisang dalam sehari. Itu makanya dia dijuluki sebagai 'si Gadis Pisang'. Konsumsi pisang itu merupakan bagian dari diet tinggi karbohidrat, rendah lemak, serta berbasis tumbuhan.

Dalam sehari, perempuan asal Australia ini makan 2.500 hingga 5.000 kalori. Dia akan makan makanan mentah alias tanpa proses pemasakan menggunakan api atau panas sampai pukul 4 sore. Pada saat menjalankan mono meals, Freelee akan memakan satu buah dalam jumlah besar. Misalnya makan 5 mangga atau dua liter jus jeruk atau seperempat kilogram aprikot atau 20 pisang.

"Ketika Anda makan satu jenis buah pada satu waktu, penyerapan vitamin dan mineral akan dimaksimalkan. Karenaya lebih banyak nutrisi yang tersedia untuk otak, sehingga pada gilirannya akan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Anda akan berhenti mengidam junk food," terang Freelee.

Baca juga: Mau Menurunkan Bobot Sambil Tidur? Bisa Kok, Begini Caranya

Dikatakan Freelee, makan satu jenis buah atau sayuran pada satu waktu sangat sehat karena mengoptimalkan pencernaan. Sebaliknya, menurut dia, jika seseorang memakan beberapa makanan yang berbeda dalam satu waktu maka tubuh akan bekerja lebih keras untuk memproses dan mengekstrak nutrisi yang diperlukan tubuh.

Freelee memaparkan mono meals bisa membantu tubuh melakukan detoksifikasi. Selain itu bisa menghilangkan kelebihan berat badan, bahkan ada yang menyebut kulitnya semakin bersinar. Freelee sendiri mengaku dengan makan makanan seperti itu, bisa membantunya menghilangkan jerawat, mengatasi sindrom kelelahan kronis, juga terkait fungsi tiroid rendah dan masalah pencernaan.

"Coba Anda lihat hewan di alam liar selalu makan makanan mono dan tidak mengalami masalah pencernaan seperti yang dirasakan manusia," sambung Freelee.

Pola diet seperti ini, imbuh dia, menguntungkan. Karena seseorang bisa makan dalam jumlah banyak tetapi tetap langsing. Ini karena makanan nabati merupakan makanan yang tinggi serat dan air tetapi rendah kalori. Karena itu baginya lumrah jika dalam satu kesempatan dia makan 8-10 mangga atau 10-15 pisang.

"Produk hewani tidak memiliki serat, rendah kandungan airnya, serta tinggi lemak dan kalori," ucap Freelee.

Dia memaparkan kalori tidaklah dibuat sama. Freelee mencontohkan kalori yang diasupnya saat berbobot 70-an kg dengan yang sekarang saat bobotnya lebih ringan 20 kg tidak berubah. Tapi menurutnya jika seseorang mengasup 3.000 kalori dari makanan cepat saji dan seseorang lainnya mengasup 3.000 kalori dari buah dan sayuran, dampaknya tidak sama. Keduanya tidak akan sama langsingnya kendati sama-sama mengasup jumlah kalori yang sama.

Baca juga: Mau Turun Berat Badan? Studi Ungkap Makan di Depan Cermin Bisa Membantu

"Orang yang makan buah dan sayur akan selalu lebih langsing dan lebih sehat," tambah Freelee.

Di awal-awal mengubah pola makan ini, Freelee mengaku di minggu pertama dirinya merasa kembung. Namun menurutnya ini bukan karena perubahan gaya makan, melainkan pencernaannya masih memproses makanan hewani yang belum lama ini dimakannya.

"Ini jadi percobaan ilmiah di usus saya yang akan mengakibatkan kembung, bergas dan kesusahan mencerna. Tapi hanya dalam beberapa minggu, perut saya lebih rata dari sebelumnya," kata Freelee. (vit/up)

Berita Terkait