Dokter: Jamur Penyebab Panu Dimiliki Semua Orang, Normal Kok

Dokter: Jamur Penyebab Panu Dimiliki Semua Orang, Normal Kok

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 10 Feb 2016 17:59 WIB
Dokter: Jamur Penyebab Panu Dimiliki Semua Orang, Normal Kok
Foto: thinkstock
Jakarta - Selama ini panu sering dikira sebagai penyakit menular, sehingga orang cenderung akan menjauhi mereka yang diketahui mengidap panu. Padahal kenyataannya justru tidak harus seperti itu.

Alasannya, jamur penyebab panu yaitu malasezzia furfur, faktanya memang dimiliki oleh semua orang. Demikian disampaikan dokter spesialis kulit dan kelamin di EDMO Clinic Jakarta, dr Eddy Karta, SpKK.

Jamur tersebut mengganggu proses pigmentasi normal sehingga menimbulkan perubahan warna atau belang pada kulit. Daerah yang paling sering terkena adalah leher, punggung atas, dada, wajah dan bahu. Jika tidak segera diobati, infeksi ini makin lama akan membesar dan menyebar ke daerah di sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bercak Putih Akibat Panu atau Gejala Kusta? Ini Bedanya

Jamur ini berkembang biak akibat faktor-faktor lain, di antaranya kelembaban kulit yang berlebih, kadar minyak yang meningkat seperti penggunaan bahan berminyak pada produk tubuh, dan kecenderungan genetik kulit seseorang yang mudah ditumbuhi jamur.  

"Faktor-faktor pendorong di atas menyebabkan jamur dapat tumbuh dan hidup terus di kulit pasien. Jamur ini memang normal ada di setiap orang, jamur ini tumbuh berlebihan dan menimbulkan gejala jika lingkungan mendukung," imbuh dr Eddy kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (10/2/2016).

Meskipun demikian, bukan berarti lantas Anda bisa sembarangan memakai fasilitas umum dan tidak menjaga kebersihan. Tetap perlu diingat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi timbulnya panu, yaitu:

1. Jangan malas mengelap keringat.
2. Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti handuk, sabun batang, sepatu atau sandal saat menggunakan fasilitas umum.
3. Menggunakan alas kaki jika sedang berjalan di tempat yang lembab seperti kamar mandi umum, tempat bilas atau di sekitar kolam renang.
4. Membilas tubuh dengan sabun antiseptik setelah selesai berenang.

Baca juga: Infeksi Jamur Hingga Alergi, Risiko Langsung Pakai Baju Baru Tanpa Dicuci

(ajg/vit)

Berita Terkait