Tim peneliti menyebut dengan mempelajari struktur Zika ke depannya mungkin studi lain bisa mengembangkan terapi atau vaksin yang lebih efektif untuk memerangi virus.
"Struktur virus ini seperti peta yang menunjukkan area-area potensial dari virus yang bisa dibidik oleh terapi, bisa untuk membuat vaksin, atau digunakan untuk memperdalam pemahaman agar kita bisa mendiagnosa dan membedakannya lebih baik dengan virus lain yang mirip," ujar salah satu peneliti Richard Kuhn dari Purdue University seperti dikutip dari Live Science pada Jumat (1/4/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Korea Selatan Konfirmasi Hadirnya Kasus Pertama Virus Zika
Peneliti mengatakan struktur virus Zika bila dilihat sekilas memiliki kemiripan dengan keluarga flavivirus lainnya seperti virus demam berdarah. Hanya saja ada bagian yang berbeda dari Zika yang pada virus lain bagian tersebut bertanggung jawab terhadap bagaimana virus menempel pada sel tertentu.
Peneliti lainnya Michael Rossmann mengatakan hal ini mungkin bisa menjelaskan mengapa meski satu keluarga dengan demam berdarah, Zika bisa menyebabkan dampak yang berbeda ketika menginfeksi.
"Pada intinya virus Zika dan dengue memiliki bentuk dan struktur yang mirip. Tapi mereka memasuki sel yang berbeda di manusia dan oleh sebab itu ujung penyakitnya juga mungkin berbeda," kata Michael Rossmann.
Baca juga: Lembaga Eijkman Teliti Mutasi Pada Virus Zika di Indonesia (fds/up)











































