Treatment Berbasis Online Diyakini Bisa Bantu Atasi Depresi

Treatment Berbasis Online Diyakini Bisa Bantu Atasi Depresi

Hillariana Ikhlash Devani - detikHealth
Rabu, 18 Mei 2016 12:02 WIB
Treatment Berbasis Online Diyakini Bisa Bantu Atasi Depresi
Foto: thinkstock
Jakarta - Di tengah kesibukan kota padat penduduk, depresi bisa mengintai banyak orang. Nah, ketika seseorang merasa depresi tapi tidak sempat pergi ke psikolog, treatment secara online disebut bisa membantu mengatasi depresi yang dialami.

Baru-baru ini, studi dari University of Lueneburg, Jerman mengungkapkan bahwa pria dan wanita yang memiliki gejala depresi dan menggunakan program kesehatan mental berbasis web, akan memiliki risiko lebih rendah untuk masuk ke tingkat depresi yang lebih tinggi.

Penelitian ini juga menemukan waktu perlambatan pengidap depresi untuk masuk ke tahap depresi berikutnya sampai satu tahun. Dalam studi yang melibatkan 400 orang dewasa di Jerman ini, peneliti meminta peserta rutin berpartisipasi dalam program berbasis web yang mengajarkan keterampilan perilaku dan pemecahan masalah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, bagaimana cara melakukan brainstorming agar bisa memecahkan masalah, cara menyediakan waktu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, serta beberapa teknik latihan relaksasi.

Program ini terdiri dari enam sesi, masing-masing memakan waktu setengah jam. Selain itu, ada juga latihan self-help bersama pelatih secara online yang akan memberikan umpan balik tertulis kepada peserta setelah sesi treatment dilakukan.

"Hasil penelitian menunjukkan treatment depresi berbasis website secara efektif bisa mengurangi risiko penyakit depresi atau setidaknya menunda munculnya depresi berat," ungkap penulis utama studi, Claudi Buntrock.

Baca Juga: Bila Depresinya Begini, Waspadai Risiko Demensia

Studi yang dipublikasikan di jurnal JAMA ini juga menunjukkan bahwa pelatih tetap memiliki peran penting. Karena, responden kontrol yang hanya diberi akses online untuk materi pendidikan tentang tanda-tanda depresi dan pengobatan tanpa pelatih, masuk ke tingkat depresi selanjutnya lebih cepat.

"Umpan balik individual berbeda-beda dan tentunya hal ini membuat kesulitan tersendiri saat ingin mereplikasi hasil yang sama untuk semua orang. Di kemudian hari, pencegahan depresi berbasis web harus mengevaluasi fasilitas yang diterima peserta tanpa pelatih agar memiliki hasil yang sama dengan peserta yang didampingi pelatih," tutur Buntrock, dikutip dari Fox News.

Website pencegahan depresi ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan asuransi di Jerman. Temuan ini menunjukkan bahwa melakukan intervensi kesehatan mental melalui internet bisa jadi cara yang menjanjikan pada individu yang berada di tahap awal depresi. Program online menurut Buntrock juga memakan biaya lebih murah daripada pengobatan konvensional. Selain itu, juga memungkinkan peserta bekerja melalui informasi dan berlatih melakukan intervensi yang mereka lakukan sendiri.

Baca Juga: Lewat Video, Pria Ini Ceritakan Pedihnya Depresi 10 Tahun (rdn/vit)

Berita Terkait