Untuk mengantisipasi hal itu, baru-baru ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi agar setiap pasangan suami istri yang tinggal di area terdampak menunda punya momongan, terutama di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Upaya ini dianggap sebagai satu-satunya jalan yang aman untuk mencegah bertambahnya kasus kelahiran cacat akibat virus Zika. Sejumlah kecacatan yang dikaitkan dengan virus Zika di antaranya mikrosefali dan gangguan saraf seperti Guillain-Barre Syndrome.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekomendasi ini dikeluarkan beberapa pekan setelah WHO memastikan virus Zika tidak hanya disebarkan lewat nyamuk Aedes aegypti, tetapi juga melalui hubungan seksual. Bahkan belakangan makin banyak kasus penularan virus Zika dari hubungan seksual, di luar dugaan WHO.
Baca juga: 'Wajah' Zika Terungkap, Begini Penampakan si Virus
Sebelum rekomendasi ini diberikan, WHO juga menganjurkan agar ibu hamil tidak bepergian ke area terdampak Zika. Begitu pun bagi wanita yang baru saja berkunjung ke area terdampak, mereka harus menunggu sedikitnya 8 pekan setelah kembali ke daerah asal bila ingin berhubungan seksual atau berusaha untuk hamil.
Ketentuan yang sama juga berlaku untuk pria. Mereka setidaknya harus menunggu selama enam bulan sebelum diperbolehkan bercinta. Apalagi menurut hasil sebuah riset, virus Zika diklaim dapat bertahan hidup di dalam sperma selama berbulan-bulan.
Baca juga: WHO Anjurkan 'Puasa' Seks 8 Minggu Setelah Kembali dari Daerah Terjangkit Zika
Jangankan untuk pasangan suami istri yang tinggal di area terdampak, virus Zika nyatanya juga menimbulkan bahaya bagi peneliti yang tengah mempelajarinya.
Belakangan terdengar kabar seorang peneliti dari University of Pittsburgh tak sengaja tertusuk jarum saat sedang terlibat dalam sebuah eksperimen dengan sampel virus Zika. Tak lama setelah itu, si peneliti memperlihatkan gejala seperti seseorang yang terserang virus Zika.
Untungnya, saat ini si peneliti sudah pulih dari gejala tersebut dan bisa kembali bekerja. Pada dasarnya, virus ini memang hanya menyebabkan infeksi ringan yang biasanya berlangsung singkat. Tetapi Zika dapat mengakibatkan kematian dan cacat lahir pada janin jika menyerang ibu hamil. (lll/vit)











































