Dijelaskan dr Suksmagita Pratidina SpKK dari Skin and Aesthetic Clinic RS Pondok Indah-Puri Indah, terapi berbasis sinar bisa dimanfaatkan untuk terapi vitiligo. Wanita yang akrab disapa dr Gita ini mengatakan, seperti diketahui, pada saat seseorang terpapar panas matahari, pigmen yakni melanin akan lebih mengembang dan lebih besar.
"Karena melanin itu kan berfungsi sebagai payung supaya pada saat energi panas atau matahari menembus kulit sehingga kulit terlindung. Nah, mekanisme seperti itu yang kita manfaatkan untuk terapi vitiligo," kata dr Gita ketika berbincang dengan detikHealth baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terapi sinar berlangsung kurang lebih hanya beberapa menit aja dengan frekuensi terapi dua kali seminggu. Kalau terapi jemur tiap hari," tambah dr Gita.
Selain terapi jemur dan sinar, ada pula terapi yang menggunakan sinar lain. Pada terapi ini, yang dipakai adalah bilik sinar barrow band UVB. Untuk prosedur ini, pasien masuk ke dalam kotak seperti lemari yang memancarkan sinar UVB.
Baca juga: Vitiligo Berpotensi Sebabkan Gangguan Pendengaran? Begini Penjelasan Dokter
dr Gita mengungkapkan, prinsipnya, penatalaksanaan vitiligo diawali dengan terapi obat oles baik dioles saja atau dibarengi dengan sinar. Saat respons pengobatan tidak terlalu baik, jenis treatment akan diganti. Jika memang vitiligonya sudah resisten, bisa dilakukan dua hal yakni terapi laser atau tandur kulit.
Pada terapi laser, jenis laser yang digunakan adalah jenis exaimer dengan panjang gelombang 516 nanometer. Sementara, tandur kulit yakni mengambil kulit dari bagian tubuh lain yang memiliki pigmen, kemudian ditanamkan di area yang memiliki vitiligo. Dengan tandur kulit, diharapkan pigmen melanin akan tumbuh.
Pantangan saat terapi
Saat proses pengobatan dilakukan, ada pantangan yang mesti dihindari. Menurut dr Gita, ketika pengobatan dikhususkan di area tertentu, maka area tersebut mesti dilindungi dari pengaruh lingkungan. Apalagi, obat yang dioleskan bisa saja membuat kulit jadi lebih sensitif.
Sehingga, dr Gita menyarankan selama terapi dilakukan, hindari terlalu banyak menggosok bagian tersebut, scrubbing, dan lulur. Lalu, jangan mengoleskan pelembab untuk proteksi. Lantas, bagaimana dengan penggunaan tabir surya?
"Relatif. Kecuali kalau dia sensitif terhadap sinar matahari, kena dikit jadi kemerahan, tidak perlu pakai sunscreen. Karena yang kita inginkan adalah energi panasnya justru terfokus di situ, di area yang ada vitiligonya," tutur dr Gita.
Baca juga: Kenali, Ini 3 Tipe Vitiligo Berdasarkan Area Munculnya
(rdn/vit)











































