Jangan Lupa Pisahkan Pakaian Dalam Saat Mencuci, Ini Alasannya

Jangan Lupa Pisahkan Pakaian Dalam Saat Mencuci, Ini Alasannya

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Minggu, 15 Jan 2017 14:11 WIB
Jangan Lupa Pisahkan Pakaian Dalam Saat Mencuci, Ini Alasannya
Foto: Thinkstock
Jakarta - Meski terkesan sepele, namun mencampur pakaian dalam dengan pakaian lainnya saat mencuci dapat memengaruhi kesehatan lho. Oleh sebab itu, pencucian pun sangat dianjurkan untuk terpisah.

Apa saja alasan kesehatan pencucian pakaian dalam perlu dipisah dari pakaian-pakaian lainnya? Berikut daftarnya, seperti dirangkum detikHealth pada Minggu (15/1/2017):

Baca juga: Ini Dampaknya Jika Pria Malas Ganti Celana Dalam

1. Kemungkinan ada sisa urine dan feses

Foto: Thinkstock
Para peneliti menyebutkan bahwa rata-rata pakaian dalam memiliki sepersepuluh dari satu gram sisa urine atau feses selama satu hari. Jadi ketika Anda mencucinya berbarengan dengan pakaian lain, ada sekitar 100 juta bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus di dalam air cucian tersebut.

Ya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Charles Gerba, seorang profesor mikrobiologi di University of Arizona, telah menyimpulkan bahwa menempatkan hanya satu potong pakaian dalam dengan pakaian lain selama mencuci dapat menyalurkan 100 juta E. coli dalam air.

2. Suhu air berbeda

Foto: Thinkstock
Suhu ideal untuk mencuci pakaian umumnya sekitar 15 derajat Celcius, namun Anda perlu tahu bahwa untuk membunuh bakteri di pakaian dalam suhu yang diperlukan adalah minimal 40 derajat Celcius. Oleh sebab itu, Anda perlu mempertimbangkan untuk mencuci pakaian dalam secara terpisah, dengan suhu air yang lebih tinggi pula.

3. Tercampur pakaian bayi dan anak

Foto: Thinkstock
Bayi, anak-anak dan lansia memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Mencampur pakaian dalam dengan cucian pakaian bayi, anak dan lansia dikatakan oleh peneliti merupakan kebiasaan yang tak sehat.

Penyebabnya, kotoran dan bakteri dari pakaian dalam sangat mungkin untuk tercampur di pakaian bayi, anak dan lansia tersebut.

4. Ada barang dapur

Foto: Thinkstock
Selain tercampur dengan pakaian bayi, kemungkinan buruk lainnya adalah bakteri dan kotoran dari pakaian dalam tercampur dalam barang-barang dapur seperti serbet. Jika kita tidak memisahkan dua jenis pakaian ini, tentu saja handuk atau lap dapur dapat terinfeksi dengan Staphylococcus aureus dan E.coli, kemudian berpindah ke peralatan dapur.

Baca juga: 5 Area di Tempat Umum yang Tanpa Disadari Merupakan Sarang Kuman
Halaman 2 dari 5
Para peneliti menyebutkan bahwa rata-rata pakaian dalam memiliki sepersepuluh dari satu gram sisa urine atau feses selama satu hari. Jadi ketika Anda mencucinya berbarengan dengan pakaian lain, ada sekitar 100 juta bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus di dalam air cucian tersebut.

Ya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Charles Gerba, seorang profesor mikrobiologi di University of Arizona, telah menyimpulkan bahwa menempatkan hanya satu potong pakaian dalam dengan pakaian lain selama mencuci dapat menyalurkan 100 juta E. coli dalam air.

Suhu ideal untuk mencuci pakaian umumnya sekitar 15 derajat Celcius, namun Anda perlu tahu bahwa untuk membunuh bakteri di pakaian dalam suhu yang diperlukan adalah minimal 40 derajat Celcius. Oleh sebab itu, Anda perlu mempertimbangkan untuk mencuci pakaian dalam secara terpisah, dengan suhu air yang lebih tinggi pula.

Bayi, anak-anak dan lansia memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Mencampur pakaian dalam dengan cucian pakaian bayi, anak dan lansia dikatakan oleh peneliti merupakan kebiasaan yang tak sehat.

Penyebabnya, kotoran dan bakteri dari pakaian dalam sangat mungkin untuk tercampur di pakaian bayi, anak dan lansia tersebut.

Selain tercampur dengan pakaian bayi, kemungkinan buruk lainnya adalah bakteri dan kotoran dari pakaian dalam tercampur dalam barang-barang dapur seperti serbet. Jika kita tidak memisahkan dua jenis pakaian ini, tentu saja handuk atau lap dapur dapat terinfeksi dengan Staphylococcus aureus dan E.coli, kemudian berpindah ke peralatan dapur.

Baca juga: 5 Area di Tempat Umum yang Tanpa Disadari Merupakan Sarang Kuman

(ajg/vit)

Berita Terkait