Terapi hiperbarik ini awalnya digunakan khusus untuk penyakit dekompresi atau decompression sickness yang biasa dialami oleh para penyelam. Kondisi ini muncul ketika nitrogen di dalam tubuh menumpuk akibat adanya perbedaan tekanan.
Untuk mengatasinya penyelam akan ditempatkan dalam tabung khusus untuk menghirup oksigen murni bertekanan lebih dari 1 atmosfer absolut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Michelle Dejonker |
Terapi hiperbarik kini disebut sangat dibutuhkan tak hanya bagi penyelam tapi juga polisi lalu lintas yang setiap harinya lebih banyak menghirup nitrogen dari pada oksigen murni.
Ukuran chamber yang berada di Manado memiliki diameter 2,4 meter dengan panjang 6,5 meter. Kapasitasnya sebanyak 12 bangku, dan sudah termasuk ruang VIP.
AKBP dr Judy Dermawan MMKes dari RS Bhayangkara Palu menjelaskan bahwa chamber terapi hiperbarik ini akan siap diresmikan awal Maret mendatang.
"Kami akan segera launching chamber terapi oksigen hiperbarik ini di Manado pada awal bulan Maret dan kemungkinan hadir ahli terapi oksigen hiperbarik Profesor Laksma Dr dr M. Guritno S, SMHS, DEA, yang telah mendalami terapi oksigen hiperbarik di Perancis selama 5 Tahun," ungkapnya kepada detikHealth, Kamis (15/2/2018).
Baca juga: Hiperbarik Oksigen, Terapi untuk Bantu Cukupi Kebutuhan Oksigen dalam Darah
Foto: Michelle Dejonker |
(fds/up)












































Foto: Michelle Dejonker
Foto: Michelle Dejonker