Dinamakan diet sleeping beauty karena mengharuskan orang untuk tidur lebih lama untuk menghindari waktu makan. Namun yang lebih sedikit ekstrem diet ini membuat orang-orang bertujuan untuk tertidur lebih dari 20 jam. Say what?
Tidur selama itu tentu sulit untuk diwujudkan jika tidak menggunakan pil tidur. Seperti sudah dapat ditebak, banyak kontra mengenai diet ini. Konsultan tidur dan pendiri The Sleep Hub, Dr David Cunnington pun menuturkan, "mengonsumsi sedatif untuk tidur panjang yang artifisial lebih dari normal agar menghindari waktu makan adalah ide yang buruk."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal penelitian di tahun 2014 justru menemukan orang yang tidurnya panjang (lebih dari 10 jam per hari) secara signifikan memiliki indeks massa tubuh yang lebih besar. Bahkan, mereka juga lebih rentan terserang masalah kejiwaan.
Terlebih, dengan tertidur berjam-jam kamu juga kehilangan banyak hal lho mulai dari pergaulan, waktu untuk berolahraga, atau menghabiskan waktu untuk menikmati alam.
Ini kemudian dapat mengarah pada isolasi sosial, perasaan tidak terhubung dengan orang-orang, dan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi.
"Tidur untuk sebagian besar hari sebenarnya akan menyingkirkan kamu dari semua hal yang diperlukan untuk memfasilitasi kesehatan, bahkan penurunan berat badan," ujar psikolog Dr Marny Lishman, demikian dikutip dari Body+Soul.











































