4 Vaksin yang Sempat Bikin Heboh Karena Dipertanyakan Kehalalannya

4 Vaksin yang Sempat Bikin Heboh Karena Dipertanyakan Kehalalannya

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 22 Agu 2018 15:01 WIB
4 Vaksin yang Sempat Bikin Heboh Karena Dipertanyakan Kehalalannya
Vaksin-vaksin yang sempat diperdebatkan kehalalannya. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Senin (20/8) menggelar rapat terkait sertifikasi label halal vaksin imunisasi campak (measles) dan rubella (MR). Hasilnya MUI memutuskan bahwa vaksin tersebut hukumnya mubah atau tetap boleh digunakan karena darurat.

Terkait hal tersebut perbincangan halal-haram vaksin pun kembali mencuat di masyarakat. Ada yang pro tetap menggunakan vaksin tapi ada juga yang enggan, masing-masing dengan alasannya sendiri.


Di dunia hal serupa juga terjadi dan dari rangkuman detikHealth setidaknya ada 4 jenis vaksin yang sempat membuat heboh karena dipertanyakan kehalalannya. Apa saja itu? Berikut daftarnya:

Vaksin MR

Foto: Erliana Riady
Vaksin MR adalah jenis vaksin yang paling baru jadi kontroversi di Indonesia. MUI tetap memperbolehkan penggunaannya karena belum ada pengganti yang halal dan berisiko bila vaksinasi tidak dilakukan.

"Penggunaan vaksin MR produk dari Serum Institute of India pada saat ini dibolehkan (mubah) karena ada kondisi keterpaksaan (dlarurat syar'iyyah). Belum ditemukan vaksin MR yang halal dan suci," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin AF pada Senin (20/8).

Vaksin meningitis

Foto: Ilustrasi/Ari Saputra
Vaksin meningitis di Indonesia diwajibkan untuk seluruh jamaah haji dan umroh, namun pada tahun 2009 lalu sempat heboh karena beredar kabar bahwa vaksin memakai bahan dari babi. Hingga akhirnya pada tahun 2010 MUI mengeluarkan fatwa ada dua vaksin meningitis halal yaitu dari produsen Swiss dan China.

Vaksin polio

Foto: Wilpret Siagian
Pada tahun 2016 beredar foto bungkus vaksin polio di media sosial yang bertuliskan "Pada proses pembuatannya bersinggungan dengan bahan bersumber babi". Dalam keterangan foto tersebut menyebutkan vaksin itu adalah vaksin yang digunakan untuk Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2016.

Kenyataannya itu adalah kabar hoax karena foto menunjukkan kemasan vaksin suntik sementara yang digunakan oleh Kemenkes dalam kegiatan PIN Polio 2016 menggunakan vaksin tetes (trivalent Oral Polio Vaccine) produksi lokal PT Biofarma.

Vaksin flu

Foto: thinkstock
Vaksin flu pada tahun 2013 membuat heboh karena ditolak oleh para orang tua siswa muslim di Glasgow, Skotlandia. Alasannya karena orang tua khawatir vaksin berbentuk semprot tersebut mengandung gelatin dari babi.

Pada akhirnya dinas kesehatan setempat tetap menjalankan program vaksinasi flu ditambah edukasi pada masyarakat mengutip studi oleh ilmuwan ulama Muslim dan Yahudi tahun 2001. Dalam studi disebut bahwa kandungan zat dari babi diperbolehkan pada vaksin.

"Orang tua tidak perlu khawatir karena pedoman yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), disusun oleh para ulama, memperbolehkan penggunaan gelatin dari babi karena senyawa pada produk akhirnya juga sudah berbeda jauh," ungkap petugas Dinas Kesehatan Skotlandia Michael Matheson.

Halaman 2 dari 5
Vaksin MR adalah jenis vaksin yang paling baru jadi kontroversi di Indonesia. MUI tetap memperbolehkan penggunaannya karena belum ada pengganti yang halal dan berisiko bila vaksinasi tidak dilakukan.

"Penggunaan vaksin MR produk dari Serum Institute of India pada saat ini dibolehkan (mubah) karena ada kondisi keterpaksaan (dlarurat syar'iyyah). Belum ditemukan vaksin MR yang halal dan suci," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin AF pada Senin (20/8).

Vaksin meningitis di Indonesia diwajibkan untuk seluruh jamaah haji dan umroh, namun pada tahun 2009 lalu sempat heboh karena beredar kabar bahwa vaksin memakai bahan dari babi. Hingga akhirnya pada tahun 2010 MUI mengeluarkan fatwa ada dua vaksin meningitis halal yaitu dari produsen Swiss dan China.

Pada tahun 2016 beredar foto bungkus vaksin polio di media sosial yang bertuliskan "Pada proses pembuatannya bersinggungan dengan bahan bersumber babi". Dalam keterangan foto tersebut menyebutkan vaksin itu adalah vaksin yang digunakan untuk Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2016.

Kenyataannya itu adalah kabar hoax karena foto menunjukkan kemasan vaksin suntik sementara yang digunakan oleh Kemenkes dalam kegiatan PIN Polio 2016 menggunakan vaksin tetes (trivalent Oral Polio Vaccine) produksi lokal PT Biofarma.

Vaksin flu pada tahun 2013 membuat heboh karena ditolak oleh para orang tua siswa muslim di Glasgow, Skotlandia. Alasannya karena orang tua khawatir vaksin berbentuk semprot tersebut mengandung gelatin dari babi.

Pada akhirnya dinas kesehatan setempat tetap menjalankan program vaksinasi flu ditambah edukasi pada masyarakat mengutip studi oleh ilmuwan ulama Muslim dan Yahudi tahun 2001. Dalam studi disebut bahwa kandungan zat dari babi diperbolehkan pada vaksin.

"Orang tua tidak perlu khawatir karena pedoman yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), disusun oleh para ulama, memperbolehkan penggunaan gelatin dari babi karena senyawa pada produk akhirnya juga sudah berbeda jauh," ungkap petugas Dinas Kesehatan Skotlandia Michael Matheson.

(fds/up)

Fatwa Mubah Vaksin MR
64 Konten
MUI menetapkan fatwa haram untuk vaksin Measles Rubella (MR). Namun pemakaian vaksin ini tetap diperbolehkan alias 'mubah' karena belum ada vaksin yang suci atau halal.
Berita Terkait