"Vegetarian akan tetap populer, terutama seiring dengan berkembangnya komunitas Yoga dan berbagai film dokumenter yang menentang eksploitasi hewan ternak untuk memenuhi permintaan pasar," kata praktisi kebugaran yang juga ahli nutrisi, Jansen Ongko, dalam perbincangan dengan detikHealth.
Vegetarian sejauh ini menunjukkan popularitas yang tinggi. Manfaat menjadi vegetarian seperti mengurangi risiko diabetes dan kanker menjadi alasan beberapa orang menyukai pola makan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, vegetarian adalah orang yang tidak makan daging, unggas, atau makanan laut. Tetapi orang-orang dengan berbagai pola diet menyebut diri mereka vegetarian, termasuk yang berikut ini:
- Vegan (total vegetarian): Tidak makan daging, unggas, ikan, atau produk apa pun yang berasal dari hewan, termasuk telur, produk susu, dan gelatin.
- Vegetarian Lacto-ovo: Tidak makan daging, unggas, atau ikan, tetapi makan telur dan produk susu.
- Vegetarian Lacto: Tidak makan daging, unggas, ikan, atau telur, juga mengurangi mengonsumsi produk susu.
- Vegetarian Ovo: Tidak makan daging, unggas, ikan, atau produk susu, tetapi makan telur.
- Vegetarian parsial: Menghidari daging tetapi boleh makan ikan (pesco-vegetarian, pescatarian) atau unggas (pollo-vegetarian).
Sedangkan soal diet keto, Jansen memperkirakan popularitasnya juga masih tetap mendominasi. Ini senada dengan pendapat hli Gizi dan Diet dari University of Sydney, Leona Victoria Djajadi MND, seperti diberitakan detikHealth sebelumnya.
"Menurut saya keto diet (ketogenic & ketofastosis), dan diet yang menggunakan lemak sebagai komposisi utamanya akan tetap trending," kata Victoria.











































