Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa dari Omni Hospital Alam Sutera, dr Andri, SpKJ, FACLP, depresi kemungkinan masih akan menjadi masalah di 2019.
"Maraknya kasus bunuh diri di tahun 2018 lalu, kita disadarkan bahwa masalah mengenai kejiwaan itu sangat serius dan memang ada. Gangguan depresi ini nyata adanya dan bahkan mengakibatkan orang hingga bunuh diri," ujar dr Andri dalam perbincangan dengan detikHealth baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini kita dibutakan. Kalau orang depresi mengeluh dibilang lebay, orang depresi bilang sedih kita jawab biasa aja lah nanti juga hilang sendiri. Nah hal ini perlu diketahui bahwa depresi ini bukan sekadar sedih yang biasa, kita harus lebih peka," ujar dr Andri.
dr Andri mengatakan bahwa depresi bukanlah hal yang biasa, namun depresi ialah syndrome atau kumpulan gejala-gejala yang berkaitan dengan suasana perasaan seseorang atau mood
yang menetap biasanya lebih dari dua minggu.
"Lalu kondisi ini juga biasanya dikaitkan dengan mood seseorang yang menurun dan harapan yang tidak ada lagi, atau putus asa. Masalah kejiwaan akan selalu ada dalam situasi apapun, kita harus lebih aware dan lebih peka terhadap seseorang" pungkas dr Andri.











































