Hal ini disebabkan mereka mengidap 46,XY Disorders of Sex Development (DSD). Yaitu kondisi seseorang terlahir dengan fisik tidak seperti laki-laki, misal tidak memiliki testis atau penis dan lebih terlihat seperti vagina namun tidak sempurna.
"Ada pasien umur 40 hari, lahir dibilang dokter anak perempuan. Ternyata pas mau disunat, bidan meraba ada benjolan, dia menduga mungkin testis. Pas diperiksa ke saya memang betul, ternyata dia 46,XY, bukan perempuan," ujarnya dr Nanis saat ditemui di FKUI Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Fakta tentang Gender 'Berbeda' Interseks |
Menurut dr Nanis, untuk mendiagnosis kondisi tersebut cukup sulit. Dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi saat tenaga kesehatan, seperti dokter anak dan bidan menentukan jenis kelamin bayi.
Sayangnya, kebanyakan pengidap 46,XY DSD ini terdiagnosis saat usianya sudah mencapai pubertas, yakni belasan tahun. Saat anak perempuan merasa ada yang salah dengan bentuk tubuhnya, misal testisnya yang mulai tumbuh.
"Banyakan setelah usia pubertas, 10 tahun ke atas. Ada 12 dari 14 anak didiagnosis sesudah pubertas, sisanya ada yang masih bayi," tandasnya.
Simak juga video 'Jalan 6 Bulan, Apa Jenis Kelamin Anak Meghan Markle?':












































