Pembudidaya cupang, Satria (32), menjelaskan pada dasarnya ikan ini dibagi menjadi dua jenis yaitu hias dan aduan. Cupang hias ciri utamanya terlihat dari sirip ekor lebar dan warna tubuh yang tampak cerah bervariasi. Sementara itu cupang aduan memiliki ciri-ciri gerakan yang agresif dan sirip ekor cenderung pendek.
Nah kalau untuk memberantas jentik, Satria merekomendasikan cupang hias. Alasannya karena menurut pria yang sudah dua tahun membudidayakan ikan ini, cupang hias punya nafsu makan lebih besar daripada cupang adu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus cupang adu itu gampang stres ya saya lihat. Kalau yang adu lagi stres bisa enggak mau makan dia kadang-kadang," lanjutnya.
Dalam kondisi normal baik cupang hias atau aduan rata-rata dalam sehari bisa menghabiskan sampai 15 jentik nyamuk. Menurut Satria ikan ini cocok ditempatkan di bak mandi atau wadah dengan volum air cukup dengan ketinggian minimal 5-6 sentimeter (cm).
Kalau misalnya ingin cupang yang lebih buas makan jentik, Satria merekomendasikan jenis cupang giant.
"Kalau memang mau yang makannya banyak bagus giant. Karena dia ukurannya lebih besar bisa sampai 6 cm. Itu baru rakus banget makannya," pungkas Satria.











































