Menurut psikolog dari University of Washington, Kristen Lindgren PhD, takut sebetulnya kurang tepat menggambarkan sensasi usai membaca, nonton, atau mendengar cerita horror. Sensasi tersebut lebih tepat disebut gelisah.
"Takut adalah sensasi alami yang terlihat nyata misal ada macan yang masuk ke kamar kita. Sedangkan gelisah adalah respon saat kita takut pada hal yang sesungguhnya tidak berbahaya, namun terlihat atau terasa menakutkan. Rasa gelisah ini yang harus dihadapi usai terpapa materi horor," kata Lindgren dikutip dari Inverse.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supaya tidak gelisah, Lindgren menyarankan untuk melakukan teknik cognitive restructuring. Tujuannya membantu mengatur ulang pikiran terhadap berbagai hal yang dianggap ancaman dan mengakibatkan munculnya gelisah. Teknik dilakukan dengan menghadapi langsung berbagai hal yang menyebabkan gelisah.
"Misal merasa gelisah usai nonton film zombie, maka kita berpikir ulang apakah zombie benar ada. Bagaimana peluang kita diserang zombie besok. Jika peluanganya tidak ada, maka kita tak perlu lagi merasa gelisah. Kita bisa memikirkan berbagai hal yang sifatnya nyata," ujar Lindgren.
Gelisah usai terpapar materi horor seharusnya tidak sampai mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun jika muncul gangguan atau penurunan produktivitas, tak ada salahnya mendatangi psikolog atau ahli lain yang kompeten untuk penanganan lebih lanjut.
(up/up)











































