Teman Dekat atau Keluarga Positif COVID-19? Ini yang Wajib Dilakukan

Teman Dekat atau Keluarga Positif COVID-19? Ini yang Wajib Dilakukan

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 30 Sep 2020 13:26 WIB
Pemerintah Kota Bekasi menggelar tes massal corona terhadap penumpang KRL di Stasiun Bekasi. Tes kali ini menggunakan alat yang lebih akurat berupa polymerase chain reaction (PCR). Agung Pambudhy/Detikcom. 

1. Penumpang Commuter line mengikuti test massal COVID 19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020).
2. Sebanyak 300 penumpang kereta dipilih secara random mengikuti tes ini. 
3. Metode tes PCR adalah mengetes spesimen yang diambil dari dahak di dalam tenggorokan dan hidung lalu diswab. 
4. Tes ini dianggap paling akurat dibandingkan rapid test yang hanya untuk mendeteksi reaksi imun dalam tubuh.
5. Data terkini kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi telah mencapai 249 orang. Pasien sembuh corona 126, dalam perawatan 95, sedangkan meninggal 28 orang.
6. Test ini dibantu petugas dari RSUD Kota Bekasi dan Dinkes Kota Bekasi.
7. Sebelum masuk ke stasiun, penumpang lebih dulu menjalai tes PCR secara acak. Setelah itu, sampel lemdir dari hidung akan diuji di Labiratorium Kesehatan Kota Bekasi.
8. Hasil pemeriksaan ini diharapkan memberi gambaran kondisi penumpang ‎KRL apakah ada yang terpapar COVID-19 atau tidak.
9. Sebelumnya di KRL ada tiga orang yang dinyatakan positif virus COVID-19 berdasarkan hasil test swab PCR yang dilakukan pada 325 calon‎ penumpang dan petugas KAI di Stasiun Bogor. 
10. Sejumlah kepala daerah meminta pemerintah pusat untuk menstop operasional KRL guna menghambat penyebaran virus COVID-19
11. Hingga 4 Mei 2020 di Indonesia terdapat 11.587 kasus COVID-19 dengan kasus kematian 864 meninggal dan 1.954 sembuh.
12. Sampai kemarin pemerintah telah menguji 112.965 spesimen dari 83.012 orang di 46 laboratorium.
Apa yang harus dilakukan saat teman dekat atau keluarga dinyatakan positif COVID-19? (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Penularan COVID-19 pada umumnya terjadi dari lingkungan terdekat baik dari teman maupun keluarga. Apa sih yang harus dilakukan saat orang terdekat dinyatakan positif COVID-19?

dr Dewi Nur Aisyah Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan seseorang yang melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19 harus segera contact tracing. Contact tracing dilakukan para tenaga kesehatan saat menemukan satu laporan kasus positif COVID-19.

"Apa sih sebenarnya penelusuran kontak itu? Jadi yang dilakukan oleh para tenaga surveilans di lapangan, ketika mereka menemukan ada satu laporan kasus positif misalnya, maka dia akan mendatangi pasien tersebut," ungkap dr Dewi saat melakukan siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Rabu (30/9/2020).

- Ditanyakan bagaimana kondisinya
- Dipastikan apakah ada gejala COVID-19 atau tidak
- Dilakukan pemeriksaan swab test untuk mengetahui apakah terpapar atau tidak
- Wajib karantina atau isolasi mandiri sampai hasil tes COVID-19 keluar.

"Ketika ada seseorang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19 ini wajib karantina mandiri atau isolasi mandiri sampai dengan hasil keluar," tegas dr Dewi.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, bila pasien yang melakukan kontak erat dinyatakan positif COVID-19, penelusuran kontak akan dimulai melalui riwayat perjalanan kembali. Dilanjut dengan memastikan kondisi pasien apakah memiliki penyakit penyerta atau tidak.

"Apa ada kondisi penyerta nggak? pernah pergi kemana aja, berapa lama dengan siapa, kemudian pernah kontak erat dengan siapa saja, list serumah dengan siapa, kemudian juga sempat pergi ke kantor nih ketemu dengan seruangan ada A, B, C, dan E," ungkapnya.

"Jadi kontak kontak erat ini diidentifikasi. Siapa sajakah orang-orang yang memang punya kontak erat dengan pasien positif," pungkasnya.




(naf/up)
COVID-19 di Lingkaran Dekat
11 Konten
Beberapa waktu yang lalu, virus Corona COVID-19 mungkin masih terasa jauh. Diyakini hanya orang tertentu yang berisiko. Kini, COVID-19 terasa makin nyata ketika satu persatu orang terdekat dinyatakan positif tertular. Masih menganggapnya konspirasi?