Beberapa kandidat vaksin COVID-19 menunjukkan efektivitas melebihi 90 persen, salah satunya telah menyelesaikan uji klinis yaitu vaksin Pfizer. Vaksin COVID-19 Pfizer langsung jadi sorotan usai melaporkan hasil akhir uji klinis mereka dengan efektivitas 95 persen.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyebut pembicaraan terkait kemungkinan produksi atau uji klinis vaksin COVID-19 lain di Indonesia selain Sinovac telah dilakukan. Salah satunya dengan vaksin COVID-19 Pfizer.
"Sudah ada beberapa vaksin yang sudah mulai berkomunikasi dengan BPOM untuk membicarakan dikaitkan dengan satu akan melakukan uji klinik di Indonesia juga ada ya beberapa vaksin," bebernya dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kamis (19/11/2020).
"Jadi sudah ada beberapa. Moderna belum, tapi Pfizer, Astrazeneca, Sputnik juga sudah, dan saya kira nanti mereka akan mencari mitra industri farmasinya yang ada di sini," lanjutnya.
Penny menegaskan tentunya nanti akan tetap ada pengawalan terkait izin pakai vaksin COVID-19 yang dinilai menjanjikan.
"Kemudian juga ada vaksin yang kemudian diimpor oleh Indonesia, tentunya untuk diimpor berarti harus sudah mendapatkan izin pakainya, ya masih belum izin edar," lanjutnya.
Penny pun menyebut nantinya vaksin COVID-19 selain Sinovac yang kemungkinan akan diproduksi di Indonesia bisa melalui berbagai industri selain Bio Farma. Ia menegaskan banyak industri farmasi yang sudah mendapat pengawalan BPOM dalam produksi vaksin untuk manusia.
"Jadi selain daripada bio farma industri farmasi bumn, banyak kapasitas dari industri farmasi di indonesia untuk impor atau produksi vaksin manusia itu juga banyak," pungkasnya.
(naf/up)