Ada banyak pendapat yang mengatakan bahwa masturbasi menyehatkan. Tapi tak sedikit pula yang mengatakan, masturbasi memberikan dampak negatif terutama bila dilakukan berlebihan.
Sama seperti aktivitas seks pada umumnya, masturbasi juga dilakukan untuk menyalurkan gairah seks dengan tujuan mendapatkan orgasme. Bedanya, masturbasi dilakukan sendiri tanpa melibatkan pasangan.
Dibandingkan aktivitas seks berpasangan, beberapa risiko yang dihadapi jika terlalu sering masturbasi adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mengurangi sensitivitas seksual
Pada pria, masturbasi berlebihan bisa mengurangi sensitivitas penis. Akibatnya, ketika bercinta, pria menjadi lebih sulit untuk mencapai klimaks. Namun, dampak yang satu ini bisa diatasi dengan mencoba teknik stimulasi berbeda saat bercinta dengan pasangan.
2. Kanker prostat
Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2003, pria berusia 20-an yang ejakulasi lebih dari lima kali setiap minggunya memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat. Hal ini diduga lantaran ejakulasi yang teratur bisa mencegah pertumbuhan sel kanker pada kelenjar prostat.
Namun, studi lain yang dilakukan pada tahun 2008 justru menemukan bahwa pria yang berusia di antara 20-30 tahun dan sering melakukan aktivitas seksual berlebihan, seperti masturbasi, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.
3. Mengganggu aktivitas sehari-hari
Dalam sejumlah kasus, terlalu sering masturbasi bisa menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari, seperti:
- Tidak bekerja, sekolah, atau menghadiri acara sosial lainnya
- Mengganggu fungsi sehari-hari seseorang
- Mempengaruhi tanggung jawab dan hubungan
Apabila masturbasi telah memberikan dampak negatif bagi aktivitas sehari-hari, sebaiknya hubungi tenaga kesehatan profesional.
(up/up)











































