Beredar viral di TikTok seorang dokter yang mengatakan bahwa berhubungan seks dapat mengatasi flu hingga mengurangi risiko serangan jantung. Benarkah hal tersebut?
Pernyataan ini disampaikan oleh dr Ravina Bhanot, pendiri Zonas Fertility melalui unggahanya di TikTok @zonasfertility. Lewat akun TikTok itu, dr Ravina keap membagikan konten-konten mengenai kesehatan seksual dan reproduksi.
dr Ravina mengungkapkan bahwa seks tidak hanya terasa menyenangkan, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan dalam beberapa cara. Bahkan, berhubungan seksual secara teratur dapat mengurangi risiko serangan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter dari National Health Service yang berbasis di London ini, juga mengatakan berhubungan seks dapat meningkatkan kualitas tidur, sistem imun tubuh dan kesehatan mental.
Hingga saat ini, video TikTok-nya telah ditonton sebanyak 1.6 juta kali dan disukai 33.000 pengguna TikTok.
@zonasfertilityBe safe!! #mentalhealth #womenshealthcare #immunity #libidoboost #heartdisease #heartattack #bloodpressurecheck #hypertension #stressrelief #health
♬ original sound - Johnny Sibilly
Dikutip dari The Sun, Jumat (19/11), adapun sejumlah manfaat berhubungan seks bagi kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Mengurangi risiko serangan jantung
Satu studi di American Journal of Cardiology pada pria menemukan bahwa mereka yang paling sering berhubungan seks memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular, termasuk stroke.
Dalam penelitian itu, mereka membandingkan pria yang berhubungan seks dua kali seminggu atau lebih dengan mereka yang melakukannya sebulan sekali atau kurang. Kendati demikian, penelitian lain juga menemukan bahwa bagi pria usia lebih tua aktif secara seksual, justru dapat memicu serangan jantung.
2. Meningkatkan kesehatan mental
Berhubungan seks dan aktivitas seksual lainnya dapat menciptakan hubungan sosial yang kuat. Dalam suatu hubungan, seks dapat membantu meningkatkan keintiman dengan pasangan, meningkatkan rasa saling percaya, dan mengurangi perasaan kesepian.
Selain itu, aktivitas seksual membanjiri otak dengan hormon bahagia dopamin dan hormon oksitosin. Penelitian menunjukkan bahwa berhubungan seks secara teratur juga dapat mendorong pertumbuhan di hippocampus, yang merupakan wilayah di otak yang membantu mengontrol tingkat stres.
3. Menurunkan tekanan darah
Sebuah penelitian menemukan bahwa berhubungan seks secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Sementara itu, mendapatkan orgasme yang menyenangkan juga berpengaruh pada menurunkan tekanan darah.
4. Meningkatkan kontrol kandung kemih
Persalinan dan penuaan adalah penyebab utama lemahnya kontrol kandung kemih pada wanita. Namun, dengan rutin berhubungan seksual disebut dapat mengatasi masalah kontrol kandung kemih. Sebab, seks memperkuat otot-otot dasar panggul, yang sangat penting untuk menahan urine.
5. Meningkatkan tidur
Senyawa atau zat kimia yang dilepaskan di otak usai seseorang berhubungan seks dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang. Selain itu, berhubungan seks yang penuh gairah juga membantu seseorang mudah mengantuk.
Tinjauan penelitian pada 2016 yang dilakukan di University of Ottawa menunjukkan bahwa melakukan hubungan seksual sebelum tidur dapat mengurangi stres dan mungkin membantu pengidap insomnia.
6. Meningkatkan libido
Beberapa ahli mengatakan jika seseorang melakukan hubungan seks yang baik, hormon yang dikeluarkan dapat mendorong seseorang lebih menginginkannya lagi. Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa memiliki libido yang rendah atau dorongan berhubungan seks yang turun. Beberapa faktor itu, di antaranya stres, penyakit kesehatan mental dan mengalami kondisi medis tertentu.
7. Meningkatkan sistem imun
Beberapa bukti menyebutkan bahwa seks atau masturbasi dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Satu studi kecil pada 2014 kepada 11 pria menyuruh mereka untuk melakukan masturbasi, kemudian dilakukan tes darah.
Hasilnya, menunjukkan masturbasi menyebabkan lonjakan sementara pada sel-sel kekebalan, termasuk sel-sel berfungsi yang melawan virus. Misal Nya, limfosit, yakni sel darah putih yang melawan virus. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Departemen Psikologi Medis, University Clinic of Essen, Jerman, efeknya berlangsung sekitar 45 menit setelah orgasme.











































