Ini Lho 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Bercinta Dalam Waktu Lama

ADVERTISEMENT

Ini Lho 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Bercinta Dalam Waktu Lama

Alethea Pricila - detikHealth
Kamis, 22 Sep 2022 20:30 WIB
Close up of female feet in under the sheets.
Foto: Getty Images/iStockphoto/santypan
Jakarta -

Bercinta menjadi salah satu aktivitas yang dilakukan pasangan untuk melepas penat. Biasanya mereka akan melakukannya setidaknya tiga kali dalam sebulan.

Namun karena kesibukan, banyak dari pasangan akhirnya tidak bisa berhubungan seks secara rutin. Ternyata, ada sejumlah perubahan pada tubuh jika aktivitas seks tidak dilakukan dalam waktu lama.

Dikutip dari webMD, ini yang akan terjadi pada tubuh ketika seseorang tidak melakukan seks dalam waktu yang lama.

1. Muncul Rasa Cemas dan Stres

Seks membuat tubuh melepaskan hormon oksitosin dan endorfin yang dapat membantu mengelola efek stres. Oksitosin memiliki manfaat tambahan untuk membantu tidur. Walhasil ketika seseorang berhenti melakukan seks dalam waktu yang lama, mereka akan muncul rasa cemas dan stres.

2. Data Ingat Menurun

Salah satu hal yang mungkin terjadi imbas jarang bercinta yakni rentan pikun. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering berhubungan seks lebih baik dalam menyimpan ingatannya. Diyakini, seks bisa membantu otak untuk menumbuhkan neuron dan bekerja lebih baik.

3. Sistem Kekebalan Tubuh

Jika seseorang tidak melakukan seks dalam waktu yang lama, kekebalan tubuh akan terpengaruh. Bercinta secara teratur bisa mengurangi frekuensi terkenalnya penyakit seperti pilek dan lainnya.

Sebuah penelitian menyebut orang yang berhubungan seks satu sampai dua kali per minggu terbukti memiliki tingkat antibodi imunoglobulin A yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak melakukan seks secara rutin.

4. Dinding dan Pelumasan Vagina

Bagi wanita yang sudah mengalami menopause, tidak melakukan hubungan seks secara teratur bisa membuat jaringan sekitar vagina menjadi menipis dan memungkinkan untuk terjadinya luka, robek, atau berdarah saat berhubungan seks.

Tak hanya itu, perubahan ini akan menyebabkan kekeringan dan iritasi pada vagina sehingga vagina tidak bisa melakukan pelumasan secara alami.

5. Kanker Prostat

Sebuah penelitian besar terhadap 30.000 pria menunjukkan mereka yang melakukan ejakulasi lebih dari 21 kali dalam sebulan memiliki rata-rata peluang yang lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan mereka yang ejakulasi empa hingga tujuh kali sebulan.



Simak Video "Populasi Menurun dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Enggan Berkeluarga"
[Gambas:Video 20detik]
(Alethea Pricila/vyp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT