Hati-hati, Terungkap Posisi Seks Paling Bahaya Bisa Picu Mr P Patah

Averus Kautsar - detikHealth
Kamis, 05 Okt 2023 19:00 WIB
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Jakarta -

Berhubungan intim merupakan hal yang menyenangkan untuk dilakukan bersama pasangan. Namun, bukan tak mungkin momen 'panas' ini juga bisa menjadi sebuah bahaya dan berbuah cedera serius.

Terdapat posisi seks tertentu yang dapat menyebabkan cedera hingga paling parah menyebabkan patah penis. Hal ini dapat terjadi akibat tulang kemaluan wanita.

Ahli bedah asal Inggris Dr Karan Raj mengatakan bahwa posisi yang seks yang paling berbahaya adalah reverse cowgirl. Posisi seks ini dilakukan dengan cara wanita berada di atas namun membelakangi wajah pasangan. Pasangan yang berada di atas dapat mengontrol kecepatan, ritme, dan kedalaman penetrasi.

Karan mengatakan bahwa posisi seks ini berkontribusi dalam 50 persen kejadian patah penis. Tak memiliki tulang, patah penis dapat terjadi apabila terjadi robekan di pada bagian tunika albuginea penis.

"Ini adalah selubung jaringan karet yang memungkinkan penis menjadi membesar dan memanjang ketika ereksi," ucap Karan dikutip dari Body and Soul, Kamis (5/10/2023).

Terdapat juga variasi reverse cowgirl di mana wanita yang ada di atas mencondongkan tubuh ke depan dan bertumpu pada tangan dan memegang kaki pasangan. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, gerakan posisi seks ini beserta variasinya dapat menyebabkan penis patah.

Tidak hanya reverse cowgirl, masih ada beberapa posisi lain yang dapat menyebabkan cedera ketika berhubungan intim. Diterbitkan dari International Journal of Impotence Research, peneliti menyebutkan bahwa posisi doggy style dan posisi misionaris merupakan dua posisi seks lain yang paling sering menyebabkan penis patah.

Penelitian tersebut menyebut bahwa posisi doggy style menyumbang 41 persen penyebab penis patah dan gaya misionaris dengan angka 25,5 persen.

Sebuah jurnal akademik Advances in Urology pada tahun 2014 menyebutkan bahwa 'rasa malu' menjadi penyebab utama pasien patah penis terlambat mendapatkan perawatan. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi seksual dan buang air kecil.

Raj menuturkan bahwa sinkronisasi dengan pasangan ketika hubungan intim sangatlah penting. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya cedera atau patah penis ketika berhubungan intim.

"Jika ada dorongan yang tidak menentu atau gerakan kedua belah pihak tidak sinkron, hal itu dapat mengakibatkan penis terpeleset dan tertindih tulang kemaluan wanita," pungkasnya.



Simak Video "Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan"

(avk/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork