Ternyata pekerjaan tertentu dapat berisiko pada kehidupan seks seseorang, lho. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa pekerjaan seseorang dapat dikaitkan dengan masalah di ranjang. Lantas, pekerjaan jenis apa sih yang rupanya bisa mengganggu kualitas seks?
Studi menunjukkan bahwa kerja shift dapat berdampak pada kesehatan seksual pekerjanya. Hal ini merupakan akibat dari kualitas pola tidur seseorang yang buruk sehinggaa dapat mempengaruhi hormon tubuhnya.
"Ada beberapa cara kerja shift yang dapat berdampak pada tubuh Anda, dan khususnya kehidupan seks Anda," ungkap alhi farmasi Jana Abelovska, dikutip dari The Sun, Senin (30/10/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jana menjelaskan bahwa kerja shift dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh seseorang. Ritme sirkadian adalah jam tubuh yang mengatur pola tidur-bangun dan produksi hormon. Jika ritme ini terganggu, produksi hormom seks akan terdampak.
"Kerja shift dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda. Ini adalah jam tubuh yang mengatur pola tidur-bangun dan produksi hormon Anda, yang jika terganggu oleh jam kerja yang tidak teratur, dapat berdampak pada produksi hormon seks seperti testosteron dan estrogen," imbuhnya.
Tidur sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, dan kekurangan tidur dapat menyebabkan kelelahan, berkurangnya libido, dan masalah pada fungsi seksual. Namun, bekerja dalam shift juga dapat mengganggu waktu tidur yang menyebabkan seseorang kekurangan tidur.
Dr Katherine Rodriguez, dari Baylor College of Medicine, mengatakan bahwa masalah ini khususnya terjadi pada mereka yang bekerja di malam hari. Ia menjelaskan bahwa gangguan ritme sirkadian secara signifikan mengganggu fungsi ereksi pada pria.
"Pria dengan gangguan tidur kerja shift memiliki fungsi ereksi yang lebih buruk, dengan pria yang bekerja shift malam memiliki fungsi ereksi yang lebih buruk lagi. Temuan ini menunjukkan bahwa gangguan ritme sirkadian dapat secara signifikan berdampak pada fungsi ereksi," ungkapnya.
Penelitian yang diterbitkan dalam Elsevier's Journal of Sexual Medicine mengamati bagaimana gangguan tidur pada kerja shift berdampak pada risiko disfungsi ereksi. Mereka mengamati 754 pria yang dirawat karena disfungsi ereksi, 204 di antaranya bekerja dengan sistem kerja shift, dimulai sebelum jam 7 pagi atau setelah jam 6 sore.
Kerja shift bukan hanya masalah bagi pria. Penelitian lain yang juga diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine mengamati 120 wanita yang bekerja di dua rumah sakit di Iran.
Penelitian ini mengamati staf perawat wanita yang bekerja shift menemukan bahwa mereka memiliki tingkat hasrat seksual, gairah, lubrikasi, orgasme, dan kenikmatan yang lebih rendah karena kurang tidur.
10 Pekerjaan yang Dapat Mempengaruhi Kehidupan Seks karena Pola Kerja Shift
- Polisi
- Pemadam kebakaran
- Perawat
- Dokter
- Pilot
- Supir truk
- Pekerja konstruksi
- Pelayan
- Koki
- Bartender
NEXT: Cara Meningkatkan Kualitas Tidur Bagi Para Pekerja Shift
Para ahli merekomendasikan pekerja shift untuk meningkatkan kualitas tidur mereka dengan mengikuti pedoman yang ditetapkan dalam jurnal medis Sleep, termasuk:
- memprioritaskan tidur dengan menjadwal ulang kegiatan sehari-hari
- menyempatkan tidur selama 7-9 jam per hari
- membuat jadwal tidur dan rutinitas tidur
- tidur siang
- menciptakan lingkungan tidur yang nyaman
- mengurangi paparan cahaya sebelum tidur
- mengurangi konsumsi alkohol, nikotin, kafein, dan jenis obat lainnya
- menghindari makanan berat dan minum terlalu banyak air selama shift malam
- berolahraga secara teratur
- mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tidur seperti relaksasi











































