Saran Dokter soal Quickie Sex, Nggak Sebrutal Itu Sampai Bikin 'Gancet'

Saran Dokter soal Quickie Sex, Nggak Sebrutal Itu Sampai Bikin 'Gancet'

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 21 Mar 2025 21:01 WIB
Eighteen plus, age limit, sign in neon style. Only for adults. Night bright neon sign, symbol 18 plus. Vector Illustration.
Saran dokter untuk menghindari risiko gancet saat quickie sex (Foto: iStock)
Jakarta -

Selama Ramadan, waktu bermesraan bagi pasutri relatif serba terbatas. Quickie sex atau hubungan intim dalam waktu singkat sering menjadi pilihan, saat libido perlu disalurkan.

Meski praktis, hubungan intim yang dilakukan terburu-buru tanpa memperhatikan kenyamanan dapat berisiko. Salah satu yang ditakutkan adalah kondisi vaginismus atau kram otot vagina yang menyebabkan penis terjepit, yang dikenal sebagai "gancet".

Praktisi kesehatan seksual dari Mayapada Hospital, dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU, menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi ketika otot vagina mengalami kram secara tiba-tiba sehingga menjepit penis.

Hal ini biasanya dipicu oleh ketegangan atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim. "Bisa terjadi terutama kalau misalnya wanitanya nggak nyaman," katanya kepada detikcom, Kamis (7/3/2025).

ADVERTISEMENT

Selain faktor kenyamanan, faktor lokasi juga berperan penting. Menurutnya, quickie sex yang dilakukan di tempat yang kurang mendukung, seperti ruangan sempit atau kondisi yang memicu stres, dapat meningkatkan risiko gancet.

"Kalau tempatnya nyaman, posisinya nyaman, waktunya nyaman, semuanya insya Allah lah (nggak terjadi)," tambahnya.

Meskipun quickie sex bisa menjadi solusi bagi pasangan yang memiliki waktu terbatas, tetap diperlukan kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Karenanya, dr Akbari menyarankan untuk memperhatikan kenyamanan, suasana, dan kondisi tubuh, sebelum bercinta untuk menghindari risiko terjadinya hal tersebut.




(suc/up)
Quickie Jelang Sahur
6 Konten
Quickie sex bisa jadi alternatif bagi pasutri yang ingin tetap intim, tetapi tidak punya banyak waktu di tengah menjalani rutinitas puasa. Bisa dilakukan super singkat, tetapi tetap ada risikonya.