Sebuah kejadian langka dialami oleh seorang pria 55 tahun di Omaha, Amerika Serikat. Penis pria tersebut patah ketika sedang berhubungan intim dengan pasangannya.
Dikutip dari jurnal Cureus, pria yang tidak disebutkan namanya itu pergi ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dan pembengkakan penis akut. Ia melaporkan cedera saat berhubungan intim dengan istrinya.
Ketika berhubungan, penisnya terpeleset dan menabrak perineum, area antara vagina dan anus. Ketika itu terjadi, langsung terdengar bunyi letupan patah dan penis langsung memar. Pasien melaporkan ereksi parsial yang bertahan selama dua jam cedera sebelum perlahan mengendur.
Pemeriksaan menunjukkan penis miring ke kanan, dengan memar dan bengkak di sisi kiri batang penis. Saat itu, tidak ada darah pada ujung uretra dan pasien dapat buang air kecil dengan normal.
Dokter lalu melakukan pemeriksaan USG dan menemukan caca hiposekolik pada tunika albuginea korpus kavernosum kiri bekuruan kurang lebih 1 cm. Karena hasilnya kurang meyakinkan, dokter lanjut melakukan pemeriksaan magnetik resonance imaging (MRI).
Hasilnya, dokter menemukan robekan sepanjang 2 cm pada tunika albuginea penis. Dokter juga menemukan hematoma atau perdarahan yang terperangkap oleh fascia buck, lapisan jaringan ikat yang menyelubungi struktur utama penis.
(avk/kna)