overthinking berlebihan

Tanya Dokter & Ahli

Psikologi

overthinking berlebihan

Pertanyaan dari: n****a a**i
Jumat, 14 Mar 2025 05:21 WIB

halo selamat malam, saya mau cerita bu, saya memiliki kecemasan yang berlebihan, pemikirian saya selalu menerawang jauh pdhl belum tentu terjadi. saya merasa tidak dicintai, tidak disukai. saya punya pasangan, tp saya takut dgn sikap saya yg berlebihan dia mnjadi muak dgn saya. dan saya harus memvalidasi perasaan saya dan dia stiap harinya. pikiran saya selalu buruk, susah sekali jika ingin berpikir jernih. saya juga sering marah,emosi karna masalah sepele. saya tidak bisa mengontrol emosi saya. solusinya gmna ya bu? 

Dijawab oleh:
Veronica Adesla
Co-founder & Psikolog Klinis Ohana Space - Praktik sebagai Psikolog Kinis sejak tahun 2013, berpengalaman memberikan coaching, konseling dan psikoterapi berbagai isu psikologi dan kesehatan mental.

Halo, 

Mengalami kecemasan berlebih memang membuat hati dan pikiran tidak tenang karena memikirkan masa lalu ataupun menakutkan banyak hal di masa depan yang belum tentu terjadi, yang seringkali sebenarnya irasional (berlebihan, tidak bisa dibuktikan, hanya berdasarkan asumsi, ataupun tidak masuk akal). Alhasil malah menjadi tidak fokus untuk sepenuhnya hadir (mindful) di momen saat ini atau masa kini, untuk mengambil langkah, sikap, keputusan, dan tindakan yang terbaik dan penuh kesadaran serta untuk membuat atau menciptakan momen-momen pengalaman hidup yang bermakna, terbaik, dan atau tidak terlupakan.

Namun tenang, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan berlebih termasuk juga mengatasi emosi yang tidak terkendali, antara lain:

  • Journaling. Melakukan jurnaling dengan menuliskan isi kecemasan dan pikiran-pikiran yang muncul dapat membantu untuk mengevaluasi dan merapikan isi pikiran: a) membedakan antara pikiran yang rasional dan irasional; b) membedakan mana yang ada dalam kendali diri dan di luar kendali diri; c) berfokus pada pikiran yang rasional dan pada apa yang ada dalam kendali diri; d) menyusun skala prioritas dan membuat alternatif solusi ataupun rencana.  
  • Mindfulness. Berlatih teknik mindfulness. Mindfulness adalah praktik memusatkan atensi (melalui seluruh panca indera: apa yang dilihat, didengar, dirasa, dsb) pada momen saat ini dengan rasa ingin tahu dan tanpa menghakimi. Mengamati apa yang terjadi saat ini disini, termasuk ketika ada pikiran-pikiran ataupun kekhawatiran yang muncul cukup amati dan kembali memfokuskan atensi pada momen saat ini disini. 
  • Berolahraga teratur. Olahraga terbukti dapat meningkatkan produksi hormon anti stres dan membuat tubuh pikiran juga menjadi lebih relaks. Dengan berolahraga teratur dapat mengurangi munculnya kecemasan dan menstabilkan emosi.
  • Beristirahat cukup. Istirahat yang cukup dapat memulihkan energi tubuh dan mengisi daya otak, salah satunya dengan memberi asupan oksigen yang cukup ke otak sehingga otak dapat fokus berkonsentrasi dan berpikir dengan jernih. Selain itu beristirahat cukup juga dapat membantu emosi lebih stabil, tidak mudah marah ataupun tersinggung.
  • Berdiskusi. Berdiskusi dengan orang yang objektif dan kompeten dapat memberikan pencerahan, membuka pikiran dan wawasan yang lebih luas, serta membantu mengevaluasi isi pikiran.
  • Konsultasi dengan professional. Apabila cara-cara di atas sudah dilakukan namun masih belum membantu maka berkonsultasilah dengan profesional psikolog klinis dan atau psikiater untuk mendapatkan penanganan tepat segera yang sesuai dengan kebutuhan melalui konseling, psikoterapi, maupun terapi medis. 

Semoga penjelasan di atas dapat membantu memberikan pencerahan dan mengatasi permasalahan yang sedang dialami. Salam sehat selalu. 

 

Buat pertanyaan seputar kesehatanmu di sini! Tanya di sini

Pertanyaan Terkait

Lihat Selengkapnya

Kategori Diskusi Lainnya