Ada-ada Saja, Pria Ini Alergi Sperma Sendiri!

Ada-ada Saja, Pria Ini Alergi Sperma Sendiri!

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 13 Okt 2022 05:00 WIB
Ada-ada Saja, Pria Ini Alergi Sperma Sendiri!
Alergi sperma (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Seorang pria berusia 27 tahun disebut alergi pada sperma sendiri. Setiap kali ejakulasi, pria tersebut mengalami gejala mirip flu.

Diketahui, pria yang tidak disebutkan namanya itu mengalami alergi sejak usia 18 tahun. Ia mengeluhkan batuk, pilek, bersin, serta ruam seperti gatal-gatal pada lengannya setiap kali mengalami orgasme.

Hal itu juga membuat kelenjar getah bening di wajah dan lehernya membengkak. Kondisi itu semakin parah saat dirinya mencapai klimaks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kondisi menyedihkan dari gejalanya, dia secara aktif menghindari aktivitas seksual atau hubungan romantis lainnya," kata tim peneliti yang dikutip dari Daily Mail, Rabu (12/10/2022).

Konsultasi ke Dokter

Setelah mengalami kondisi itu, ia mengunjungi banyak dokter termasuk ahli urologi, spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT), hingga ahli penyakit menular.

ADVERTISEMENT

Selama pemeriksaan, testisnya di rontgen, sperma dan hormonnya juga dianalisis. Namun, semua hasilnya normal. Ia juga sudah diberikan antibiotik, tetapi tidak berhasil mengatasi alerginya.

Temuan Kasus Lainnya

Sejauh ini, para ahli menemukan hampir 60 kasus pria dengan kondisi yang disebut sebagai sindrom penyakit pasca-orgasme (POIS). Menurut mereka, kondisi itu adalah reaksi alergi atau autoimun terhadap sperma sendiri.

Adapun gejala yang muncul seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Bersin
  • Kelemahan otot
  • Masalah berbicara
  • Gangguan konsentrasi dan ingatan

Menurut dokter, kondisi atau gejala yang muncul bisa berlanjut selama dua hari atau seminggu setelah ejakulasi terjadi.

"Tetapi, karena hanya sedikit orang yang menyadari kondisi tersebut, mungkin ada lebih banyak orang yang hidup dengannya (POIS)," kata peneliti Andrew Shanholtzer dari Sekolah Kedokteran William Beaumont Universitas Oakland di AS, dikutip dari Daily Mail, Rabu (12/10/2022).

"Banyak penyedia layanan kesehatan tidak mengetahuinya, apalagi masyarakat. Kemungkinan besar itu tidak terdiagnosis, dengan banyak penderita di luar sana," lanjut Shanholtzer.

NEXT: Penyebab POIS

Penyebab POIS

Sampai saat ini, penyebab dari POIS masih belum diketahui secara pasti. Namun, Shanholtzer mengungkapkan kondisi itu mungkin terjadi akibat infeksi atau cedera pada testis yang menyebabkan sejumlah mikroskopis sperma bocor ke dalam aliran darah, yang kemudian ditanggapi oleh tubuh.

Normalnya, sperma memiliki membran yang memisahkannya dari bagian tubuh lainnya. Tetapi, jika ini rusak, tubuh dapat mengaktifkan dirinya sendiri.

"Sel-sel kekebalan dalam tubuh dilatih untuk menyerang zat asing yang ditemukan. Ada sel khusus yang disebut sel Sertoli yang memelihara dan mengelilingi sperma dan membuatnya tetap terisolasi dari sel kekebalan," jelas Shanholtzer.

"Ketika sel sertoli rusak, sperma terkena sistem kekebalan untuk pertama kalinya dan sistem kekebalan menyerang sperma seperti virus atau bakteri asing," sambungnya.

Kasus ini telah dipublikasi dalam jurnal medis Urologi Case Report. Para dokter dalam studi ini mengatakan bahwa kondisi POIS ini sering salah didiagnosis.

Tetapi, para dokter mencoba memberikan antihistamin yang berbeda pada pasien mereka. Setelah itu, mereka menemukan bahwa obat spesifik yang bekerja lama yaitu fexofenadine telah berhasil mengurangi gejalanya sebesar 90 persen.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kondisi Anak Alergi Makanan yang Harus Segera Dibawa ke IGD"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Berita Terkait