Jarang Makan Bukan Berarti Mulut Lebih Bersih

Mulut Segar Tanpa Bau Naga

Jarang Makan Bukan Berarti Mulut Lebih Bersih

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 17 Jul 2013 11:36 WIB
Jarang Makan Bukan Berarti Mulut Lebih Bersih
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta -

Dalam banyak kasus, penyebab bau napas tidak sedap adalah sisa makanan yang membusuk di rongga mulut lalu ditumbuhi kuman. Karenanya, tak sedikit yang mengira bau mulut akan aman bila tidak makan. Tapi kenapa malah bau saat puasa?

Pakar kesehatan gigi dari RS Pondok Indah, Prof Heriandi Sutadi, drg, SpKgA(K), PhD mengatakan ada tidaknya makanan bukan jaminan bebas dari bau napas tidak sedap. Biarpun cuma makan sedikit, bau mulut tetap saja bisa muncul karena faktor lain.

"Tergantung dari jenis makanan dan ada infeksi atau tidak. Jumlah makanan tidak pengaruh," kata Prof Heriandi saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (17/7/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat puasa, asupan makanan maupun minuman relatif berkurang pada siang hari. Namun demikian, bau mulut justru sering muncul, bukan karena sisa-sisa makanan tetapi dari pembentukan gas di saluran cerna. Kondisi perut kosong dan kering membuat produksi gas tersebut meningkat.

Untuk mencegahnya, Prof Hediandi menyarankan untuk selalu gosok gigi secara teratur. Ia menganjurkan gosok gigi sebanyak 2 kali dalam sehari, yakni pada saat setelah sahur dan setelah buka atau sebelum tidur. Cara menyikatnya juga harus benar agar menjangkau semua permukaan gigi.

"Semua permukaan gigi harus kena, deket pipi, arah gigi atas, arah gusi, harus lama. Gerakannya maju mundur, atas bawah, terus putar. Arah atas agak miring ke atas 45 atau 60 derajat, bawah juga miring ke bawah 45 atau 60 derajat," pesan Prof Heriandi.

Mengenai durasi gosok gigi, Prof Heriandi mengakui tidak ada patokan yang benar-benar baku. Durasi sangat tergantung pada kebiasaan masing-masing individu, sebab ada yang senang cepat-cepat dan ada pula yang begitu sabar menggosok giginya pelan-pelan.

Begitu pun dengan gaya menggosok gigi, tidak ada aturan harus dilakukan di wastafel atau di tempat mana pun. Prinsipnya cuma harus mengenai semua permukaan gigi, dan yang penting harus juga berhati-hati agar tidak terlalu keras karena bisa memicu luka.

"Kalau waktu tergantung orangnya, kan ada yang mau pelan-pelan, gosok gigi sambil ngaca di cermin juga baik. Yang terpenting semua permukaan kena. Kan ada orang yang bilang 5 menit itu pelan, ada yang bilang dua tiga menit lama, relatiflah," tandasnya.

(up/vit)
Mulut segar tanpa bau naga
12 Konten
Saat menjalani puasa, tidak sedikit orang yang mengalami bau mulut. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak ulasan khas ini.

Berita Terkait