"Ya memang ada benarnya. Namun jika banyak duduknya itu diimbangi dengan aktivitas olahraga yang juga banyak atau dengan menjaga dan mengontrol makanan, ya mungkin tidak apa-apa," ujar Prof Dr dr Budhi Setianto, SpJP, FIHA, spesialis jantung dan pembuluh darah RS Harapan Kita, kepada detikHealth.
Seperti ditulis pada Rabu (2/4/2014), Prof Budhi menuturkan bahwa intinya adalah mengimbangi duduk yang cukup lama tersebut dengan banyak olahraga dan menjaga pilihan makanan yang dimakan. "Biasanya kan orang yang banyak duduk itu memang orang kantoran yang kalau asiknya kerja itu suka lupa makan. Nah, jangan begitu," pesan Prof Budhi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jauh berbeda dengan Prof Budhi, dr Kasim Rasjidi, SpPD-KKV, DTM&H, MCTM, MHA, SpJP, LMPNLP, ELT, CCH, juga menjelaskan kepada detikHealth tentang pentingnya tetap aktif bergerak di sela-sela waktu bekerja.
"Waktu tidak sedang duduk, lakukan aktivitas peregangan dan bergerak. Jalan lebih cepat kalau akan ke toilet dan aktivitas lain di kantor atau di manapun, lebih banyak menggunakan tangga dan minum air putih supaya sirkulasi bagus," paparnya.
Menurut dr Kasim, menyadari tentang apa yang sedang dilakukan dan mencari cara bagaimana supaya memberi pemberdayaan pada kesehatan akan membuat seseorang aktif hidup sehat.
Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine melibatkan 93.000 wanita menopause yang duduk lebih dari 11 jam sehari. Hasilnya, terdapat peningkatan semua penyakit penyebab kematian dini sampai 12 persen. Mereka meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, jantung koroner, dan kanker masing-masing sebesar 13 persen, 27 persen, dan 21 persen.
(ajg/vit)











































