Atasi Macet, Kematangan Berpikir Harus Diperhitungkan Saat Membuat SIM

Macet dan Ancaman pada Kesehatan

Atasi Macet, Kematangan Berpikir Harus Diperhitungkan Saat Membuat SIM

Yulida Medistiara - detikHealth
Rabu, 24 Des 2014 16:05 WIB
Atasi Macet, Kematangan Berpikir Harus Diperhitungkan Saat Membuat SIM
Illustrasi: Thinkstock
Jakarta -

Selain jumlah kendaraan yang kini makin banyak di jalanan, penyebab timbul macet lainnya dikatakan oleh psikolog Rosdiana Setyaningrum dari Diana and Associate adalah karena kemampuan berpikir pengendara Indonesia yang rendah.

Memang jumlah kendaraan yang terlalu padat adalah faktor utama macet, namun faktor seperti tingkah pengemudi yang tidak sabar dapat memperparah macet tersebut. Kejadian pengemudi yang menyerobot jalur, melawan arus, atau menembus lampu merah akan membuat lalu lintas semakin semrawut.

"Kurang berpikir salah satu penyebab kemacetan, bukan karena macet jadi kurang bisa berpikir bagaimana berkendara yang baik," ujar Diana kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (24/12/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diana mengatakan untuk mengatasi hal tersebut sudah seharusnya kepolisian untuk memperketat proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Menurutnya kematangan berpikir seseorang harus masuk dalam persyaratan pembuatan SIM selain dari kemampuan mengemudikan kendaraan.

"Sebenarnya SIM itu kan harusnya tak gampang diperoleh karena berkendara itu bukan cuma masalah bisa menjalankan kendaraan, tapi ada logika berpikir dan haluan. Juga ada concern terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain," kata Diana.

"Di luar negeri, SIM motor malah lebih susah dibandingkan mobil karena lebih berbahaya," imbuhnya.

Saat ini hampir semua ruas jalan di kota besar terutama seperti Jakarta mengalami kemacetan setiap hari. Hal ini dikatakan oleh para ahli dapat berdampak buruk, baik pada kesehatan fisik maupun mental pengendara.

Akibat terjebak dalam kemacetan dalam waktu lama dan sering berulang dapat menimbulkan risiko kerusakan tulang karena terlalu lama duduk, infeksi kemih karena menahan kemih, dan stres karena aktivitas yang terhambat.

(ajg/ajg)
Macet dan Ancaman pada Kesehatan
14 Konten
kemacetan sepertinya sudah menjadi 'makanan' sehari-hari bagi warga Jakarta. Meski sudah dianggap biasa, kemacetan tetap menimbulkan banyak kerugiaan.

Berita Terkait