Menjelang menstruasi, nafsu makan bisa saja tiba-tiba meningkat. Sebagian orang menuruti nafsu makannya tersebut dengan tujuan mengurangi gejala premenstrual syndrome (PMS) yang mungkin membuatnya tidak nyaman. Namun hal tersebut ternyata bukan cara efektif.
Spesialis kandungan dr Gde Suardana, SpOG, dari RSAB Harapan Kita Jakarta menjelaskan biasanya dorongan makan yang besar muncul karena hiperhidrasi. Kondisi tersebut adalah di mana cairan dalam tubuh menjadi lebih banyak dan tubuh berusaha mengatasinya dengan memperbesar nafsu mengonsumsi hal-hal yang manis.
Baca juga: Kenali Emotional Eating Agar Tak Terjebak Nafsu Makan Berlebih
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga dikatakan oleh dr Sita Ayu Arumi, SpOG, dari RSU Bunda Menteng Jakarta. Memperbanyak makan untuk redakan PMS tidak tepat untuk semua orang karena bisa saja gejalanya berbeda. "Enggak selalu melakukan strategi ini (banyak makan -red) karena kan harus diperiksa karena keluhan orang berbeda-beda," ujarnya.
Dikhawatirkan jika seseorang melakukan cara tersebut setiap kali dirinya mengalami PMS malah akan menimbulkan masalah baru. Berat badan bisa bertambah dan semakin berkontibusi pada gaya hidup tidak sehat yang dekat kaitannya dengan penyakit lain.
dr Hari Nugroho, SpOG, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya lebih menyarankan untuk memperbanyak aktivitas yang bisa mengalihkan fokus dari PMS daripada memperbanyak makan.
"Belum terbukti ada makanan jenis tertentu dapat meredakan PMS, tetapi fungsi makanan kadang mempunyai efek releksasi bagi orang-orang tertentu. Biasa kita sebut sebagai comfort food. Efek dari makanan ini melakukan relaksasi, bukan karena tipe makanannya yang mengakibatkan rendahnya PMS," tutup dr Hari.
Baca juga: Selain Enak, Makan Cokelat Bisa Bikin Perasaan Jadi Lebih Bahagia
(vit/vit)











































