dr Ernita Ilyas, MS, AIFO dari Departemen Fisiologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan ada panduan untuk melakukan olahraga di bulan puasa. Ada dua waktu yang bisa digunakan olahraga, yakni setelah sahur dan sebelum berbuka.
"Sebaiknya bagi beberapa orang yang mau olaharaga ya dilakukan pada saat 2-3 jam setelah subuh dan waktunya juga harus dibatasi maksimal 30 menit dan jangan terlalu berat," tutur dr Ernita ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (24/6/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi yang tak sempat olahraga setelah subuh, dr Ernita menyarankan untuk melakukan olahraga sebelum berbuka puasa. Prinsipnya sama, olahraga dilakukan selama 30 menit dan jangan terlalu berat.
Sementara itu dr Saptawati Bardosono, MSc, SpGK dari Departemen Ilmu Gizi FKUI mengatakan latihan fisik harus disesuaikan ketika bulan puasa. Perubahan waktu makan dan minum tentunya membuat tubuh tak bisa mengisi energi sesuka hati.
Senada dengan dr Ernita, dokter yang akrab disapa dr Taty ini pun mengatakan olahraga sebaiknya dilakukan jelang berbuka. Alasannya, agar energi yang hilang bisa segera tergantikan dengan berbuka.
"Kegiatan ibadah tarawih dapat pula dikategorikan sebagai latihan fisik dan dilakukan setelah berbuka puasa," tambahnya lagi.
Terakhir, dr Ernita juga berpesan agar bagi yang ingin olahraga setelah subuh untuk tidak memakan menu sahur yang terasa manis. Makanan atau minuman manis membuat rasa haus lebih cepat terasa dan energi tersimpan lebih sebentar.
"Perhatikan ketika sahur juga jangan terlalu banyak konsumsi yang manis-manis terutama minuman yang mengandung karbohidrat simpel seperti sirup. Baiknya konsumsi makanan penuh serat dan indeks glikemiknya tinggi seperti biji-bijian, gandum, beras merah dan kacang-kacangan," pungkasnya.
Baca juga: Ingin Tetap Lari Saat Puasa? Ini Tipsnya (mrs/vit)











































